Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Per 5 September 2020, 450 Warga Negara China Bekerja di Kawasan Ekonomi Bintan

Menurut PT Bintan Alumina Indonesia, pengelola kawasan ekonomi khusus Galang Batang, masyarakat sudah memahami bahwa para pekerja asing itu hanya sementara bekerja di perusahaan yang berstatus sebagai penanaman modal asing tersebut.
Ilustrasi: Sejumlah TKA ilegal asal China seusai diperiksa kesehatannya dengan menggunakan Rapid Test di PT Bintan Alumina Indonesia, Rabu (1/4/2020). ANTARA/Nikolas Panama/
Ilustrasi: Sejumlah TKA ilegal asal China seusai diperiksa kesehatannya dengan menggunakan Rapid Test di PT Bintan Alumina Indonesia, Rabu (1/4/2020). ANTARA/Nikolas Panama/


Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 450 orang warga negara asing asal China bekerja di Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau yang dikelola PT Bintan Alumina Indonesia (BAI).

"Pada Sabtu [5/9] ada lagi 145 pekerja dari China masuk ke perusahaan kami sehingga menjadi sekitar 450 orang. Sama seperti pekerja asing lainnya, mereka menaati protokol kesehatan," kata Direktur Utama PT BAI, Santoni di Bintan, Minggu.

Dikatakan kondisi sekarang jauh lebih kondusif dibanding sebelumnya ketika tenaga kerja asal China bekerja di lokasi PT BAI. Masyarakat sudah memahami bahwa para pekerja asing itu hanya sementara bekerja di perusahaan yang berstatus sebagai penanaman modal asing tersebut.

Para pekerja asal China itu memiliki keahlian di berbagai bidang untuk membangun PLTU dan smelter di Galang Batang. Pembangunan PLTU di lokasi perusahaan ditargetkan selesai pada November 2020, sedangkan pembangunan smelter pada Januari 2021 sudah beroperasi.

"Tanpa pekerja dari China tersebut, proses pembangunan terganggu," ucapnya.

Santoni menegaskan pekerja lokal diprioritaskan untuk bekerja di PT BAI. Saat ini sekitar 3.000 pekerja dari Bintan dan daerah lainnya di Indonesia bekerja di perusahaan tersebut.

Komitmen untuk mengutamakan warga Bintan bekerja di PT BAI juga dituangkan dalam nota kesepakatan dengan Bupati Bintan Apri Sujadi.

"Paling banyak warga Bintan yang bekerja di perusahaan kami," ucapnya.

Santoni menegaskan perusahaan yang dipimpinnya tetap menaati ketentuan yang berlaku dalam menjalankan kegiatan, termasuk mempekerjakan warga asing.

"Kami tidak mungkin main-main karena perusahaan ini menanamkan modal di Bintan sebesar Rp20 triliun. Jadi kami taati aturan agar seluruh kegiatan berjalan lancar," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper