Bisnis.com, JAKARTA - Pengerjaan konstruksi Proyek Strategis Nasional (PSN) Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) didominasi oleh tenaga kerja Indonesia.
Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra menyampaikan bahwa sampai Juni 2020, tenaga kerja lokal mencapai 10.537 orang. "Jumlah tersebut lima kali lebih banyak dibandingkan tenaga kerja asing yang terlibat dalam proyek ini," ujarnya dalam keterangan resmi Rabu (5/8/2020).
Penyerapan tenaga kerja Indonesia yang begitu besar ini menunjukan bahwa anak bangsa menjadi andalan dalam menghadirkan kereta cepat pertama di Indonesia. Perusahaan berkomitmen untuk mengoptimalkan peranan tenaga kerja Indonesia dalam akselerasi pembangunan KCJB.
Chandra mengungkapkan konstruksi Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung pada semester II/2020 akan semakin masif dan melibatkan lebih banyak pekerja. Meskipun demikian, pelaksanaan konstruksi pada masa pandemik ini juga tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
“Konstruksi terus berprogres dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan pastinya jumlah tenaga kerja akan terus bertambah. Tidak menutup kemungkinan, pada saat puncak pengerjaan konstruksi nanti, proyek ini dapat menyerap tenaga kerja Indonesia yang jauh lebih banyak.” ungkap Chandra.
Dalam masa pandemi Covid-19, proyek Kereta Cepat Jakarta- Bandung menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional yang berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar. Kerja sama dengan tenaga kerja asing yang telah memiliki pengalaman luas pada sektor pembangunan kereta cepat memungkinkan adanya alih pengetahuan dan teknologi.
Hal tersebut turut mendapatkan apresiasi dari Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah pada saat kunjungannya ke Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (27/07/2020) lalu.
“Pun di lapangan butuh keahlian tertentu, inikan proyek pertama yang ada di Indonesia, meskipun kerjaan lapangan tapi ini membutuhkan keahlian terbaru. Proyek ini baru belum pernah dilakukan sebelumnya. Yang pasti TKA hadir sebagai media untuk transfer teknologi dan pengetahuan, karena mereka yang mengerjakan proyek ini di berbagai negara," katanya.
Chandra menambahkan bahwa tenaga kerja Indonesia juga akan menempati berbagai posisi strategis untuk pengoperasian kereta. Diproyeksikan pada saat pengoperasian nanti, Kereta Cepat Jakarta – Bandung akan menyerap lebih dari 2.000 tenaga kerja Indonesia.
“Kita sebagai anak bangsa harus bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan maksimal sehingga kelak ilmu yang diperoleh dapat diimplementasikan dalam proyek-proyek kereta lainnya di tanah air.” ujar Chandra.
Hingga akhir 2019, proyek ini menapaki sejumlah pencapaian konstruksi, misalnya satu dari tiga belas tunnel Kereta Cepat Jakarta – Bandung telah ditembus.
Di semester awal 2020 ini, dua tunnel Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung di daerah Purwakarta juga telah ditembus, yakni tunnel #3 dengan panjang 735 meter dan tunnel #5 dengan panjang 437 meter. Dengan demikian, total tiga konstruksi terowongan telah ditembus.
Adapun 10 tunnel tersisa kini terus berprogres, salah satunya adalah konstruksi Tunnel #1 yang dengan menggunakan bor raksasa, Tunnel Boring Machine (TBM), tengah mencapai setengah dari panjang terowongan sepanjang 1.885 meter sejak penggalian awalnya pada kuartal IV/2019.