Bisnis.com, JAKARTA – Penyewa properti di India meminta keringanan sewa selama pandemi Covid-19.
CEO of InterGlobe Real Estate Ventures Amit Khanna mengatakaan ketika bisnis tutup selama puncak pandemi, sebagian besar karyawan diharuskan bekerja dari rumah maupun diberhentikan
Pergeseran pendapatan ekonomi di antara penduduk kota secara langsung mempengaruhi pasar persewaan di India.
Di kota-kota besar Delhi, Mumbai, Bengaluru, Chennai, dan Pune, Realty.com yang berbasis di AS melaporkan bahwa semakin banyak profesional muda yang meminta keringanan sewa atau mengosongkan rumah sewaan mereka dan sebagai gantinya membayar akomodasi tamu.
Beberapa dari penyewa ini berencana dan telah pindah kembali ke kampung halaman terutama dengan skema kerja fleksibel yang ditawarkan oleh perusahaan.
"Ketika bisnis tutup, beberapa dari karyawan ini tidak punya pilihan selain meninggalkan Delhi dan kembali ke kota asal mereka, sehingga menambah lowongan di pasar persewaan dan menurunkan persewaan," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (4/9/2020).
Dia menilai para pekerja yang tetap memiliki pekerjaan dan diminta untuk bekerja dari rumah merasa membutuhkan ruang yang lebih besar dan mengingat situasi ekonomi yang mungkin berada dalam posisi untuk meningkatkan rumah mereka pada masa mendatang.
Namun demikian, pada tahap ini, mengambil biaya tetap yang lebih tinggi untuk sewa dihindari oleh karyawan tersebut.
"Sentimen konsumen selama masa-masa sulit ini sayangnya telah menyebabkan pasar sewa perumahan menengah menurun drastis. Untuk kalangan menengah atas tak terpengaruh," katanya.
Pihaknya memperkirakan dalam beberapa kuartal ke depan terjadi koreksi lebih lanjut pada persewaan properti.
"Mumbai disebut sebagai kota termahal di India untuk ekspatriat, sedangkan untuk Mumbai, sebagian besar penyewa telah merundingkan kembali perjanjian sewa mereka, yang menghasilkan pengurangan sewa 10 persen hingga 25 persen," tuturnya.
Namun demikian, pengurangan biaya sewa ini tergantung para pemilik properti, lokasi, dan jenis properti.
Dia mengungkapkan saat ini terdapat peningkatan permintaan rumah dari kalangan menengah atas. Adapun rumah yang dituju lebih besar dengan empat hingga lima kamar tidur dan ruang belajar tambahan yang dapat diubah menjadi kantor rumah.
Apartemen studio dan unit satu kamar tidur juga mengalami peningkatan permintaan secara bertahap karena orang yang tinggal di rumah yang sama memutuskan untuk pindah ke rumah terpisah yang lebih kecil.
CEO of Real Estate Services Provider 360 Degrees Ajai A Kapoor menuturkan permintaan turun selama dua bulan pertama karena adanya pembatasan tetapi akan segera meningkat setelah tidak adanya pembatasan atau lockdown.
Dia optimistis terhadap masa depan pasar sewa perumahan Mumbai. Menurutnya, pasar persewaan di Mumbai selalu kuatkarena melayani para migran dan penduduk dari sejumlah kota lain di India, sejumlah orang asing dan ekspatriat dari seluruh penjuru dunia.
Meskipun banyak profesional telah pindah kembali ke kampung halaman yang menyebabkan peningkatan pasokan dan penurunan permintaan, namun dia memperkirakan bahwa mereka akan ingin kembali ke kota dalam beberapa bulan mendatang.
Dengan demikian, pasar persewaan hunian pada akhirnya akan selamat dari kehilangan profesional yang saat ini pindah kembali ke rumah mereka.
”Dengan keyakinan dan optimisme memimpin masa depan pasar properti India, kami yakin negara ini akan segera kembali ke jalur semula. Itulah sebabnya untuk pertama kalinya dalam sejarah program penghargaan kami, kami memutuskan untuk menghormati para pengembang teladan di PropertyGuru Asia Property Awards (India) ke-1 atas semangat mereka dalam membangun masa depan yang lebih baik, ebih layak huni bagi India dalam hal yang tinggi. pengembangan kualitas," ucap Ajai.