Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir menggandeng para pengusaha untuk ikut memonitor dan memastikan program subsidi gaji pekerja berjalan lancar.
Diketahui, Erick melakukan pertemuan dengan para anggota Kamar Dagang Indonesia (Kadin) pada hari ini, Rabu (2/9/2020) dengan topik bahasan utama pengawasan distribusi subsidi gaji kepada para pekerja.
Menurutnya, komite memang bertugas menyinergikan antara program pemerintah dengan berbagai pihak termasuk melibatkan pihak swasta, sehingga adanya koordinasi dengan pihak-pihak seperti Kadin penting dilakukan.
“Karena kita tahu dan saya yakini para pengusaha ingin program ini sukses karena ini program membantu karyawan yang membuhkan yang selama ini sangat terdampak Covid-19,” ungkap Erick dalam sesi konferensi pers via daring, Rabu (2/9/2020).
Pria yang juga merupakan Menteri Badan Usaha Milik Negara itu menyatakan dalam pertemuan tersebut pihak komite telah menerima banyak masukan terkait subsidi gaji serta program-program pemulihan ekonomi nasional (PEN) lainnya.
Adapun, dia mengungkapkan salah satu yang disoroti Kadin adalah percepatan penyerapan berbagai subsidi yang telah dicanangkan pemerintah.
Baca Juga
Erick menyampaikan saat ini komite terus mempercepat proses penyaluran subsidi gaji dan dia mengajak para pengusaha untuk membantu proses validasi data karyawannya yang memenuhi syarat mendapatkan subsidi agar semakin cepat rampung.
Dia juga mengatakan bahwa saat ini pemerintah telah mengantongi 14 juta data rekening pekerja dari total penerima subsisi 15,7 juta orang, 11 juta di antaranya telah divalidasi.
Dari total yang telah divalidasi tersebut sebagian telah menerima pencairan subsidi langsung ke rekening mereka. Erick menargetkan dapat menyalurkan setidaknya Rp13,7 triliun dari total subsidi R37,8 triliun pada pertengahan September ini.
Ketua Kadin Roslan Roslani mengatakan pihaknya mengapresiasi program pemberian subsidi tersebut karena dinilai sangat membantu meningkatkan daya beli masyarakat yang selama ini tertekan akibat pandemi.
“Yang mana ini hal sangat dibutuhkan oleh kita dalam rangka kita bisa bertahan di tengah pandemi. Kita tahu pandemi ini baru terjadi dalam waktu yang singkat tapi tekanannya besar,” ungkap Roslan.
Dia menyebut Kadin akan secara berkala memberikan masukan kepada satgas karena mereka menilai selama ini implementasi di lapangan masih terbilang lambat. Diharapkan dengan adanya komunikasi intens dapat membuat program berjalan dengan baik.
“Kenapa penyerapannya lambat karena mungkin perlu ada penyempurnaan-penyempurnaan. Misalnya dari sisi persyaratan, kalau persyaratan cukup rigid atau kaku ini menyebabkan penyerapannya sangat rendah,” tuturnya.