Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Jalan Tol kan memantau perkembangan pekerjaan di KM 74 tol Pekanbaru—Dumai pada pekan ini.
Kepala BPJT Danang Parikesit menjelaskan pemantauan ini dilakukan sebagai pengawasan pihaknya terhadap masalah pergerakan tanah di lokasi tersebut.
"Ada persoalan pergerakan tanah di KM 74 yang harus dituntaskan terlebih dahulu secara teknisnya. Minggu lalu saya dan Dirjen Bina Marga sudah melihat kondisi di lapangan dan minggu ini kami akan cek lagi progresnya," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (1/9/2020).
Berdasarkan data pemantauan konstruksi BPJT per 24 Agustus 2020, progres pembangunan proyek jalan tol Pekanbaru—Dumai mencapai 99,43 persen.
Menjelang dibukanya jalan tol tersebut, Kementerian PUPR telah melakukan uji laik fungsi serta uji International Roughness Index (IRI) atau kerataan permukaan tanah. Namun, proses uji laik fungsi ini belum dilakukan di KM 74 karena saat ini di lokasi tersebut masih dalam tahap penyelesaian tahap akhir konstruksi.
"Tindak lanjut hasil ULF [uji laik fungsi] ini rencananya tuntas penyelesaiannya pada minggu pertama September 2020," ujarnya.
Baca Juga
Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) menyebut bahwa progres pembangunan proyek jalan tol Pekanbaru—Dumai sepanjang 131 kilometer di Provinsi Riau, sudah mencapai 99 persen.
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan menjelaskan perseroan terus berupaya menyelesaikan pekerjaan minor yang masih membutuhkan waktu curring atau perawatan.
Sejumlah pekerjaan minor dimaksud seperti perbaikan di KM 74 walaupun saat ini telah rampung dan hanya menyisakan pekerjaan finishing dan marka jalan.