Bisnis.com, JAKARTA — Peningkatan produksi yang diproyeksikan PT Pertamina (Persero) dinilai belum mampu mendongkrak produksi minyak dan gas bumi siap jual dalam negeri hingga 1 juta barel.
Staf pengajar Universitas Trisakti Pri Agung Rakhmanto berpendapat bahwa peningkatan produksi yang direncanakan Pertamina tentunya bakal membantu untuk mencapai target produksi minyak dan gas bumi siap jual (lifting) 1 juta barel.
Menurutnya, target lifting 1 juta barel hanya akan dapat dicapai kalau ada tambahan produksi dari lapangan raksasa baru sebesar Blok cepu atau Blok Rokan.
"Jadi, secara sederhana, 1 juta barel produksi itu akan dapat kita capai jika kita punya kurang lebih empat Blok Cepu lagi," katanya kepada Bisnis, Selasa (1/9/2020).
Sebelumnya, Direktur PT Pertamina Hulu Energi (Subholding Hulu) Pertamina Budiman Parhusip memaparkan bahwa hingga 5 tahun ke depan pihaknya bakal secara perlahan meningkatkan produksinya.
Perusahaan akan meningkatkan produksi migas sampai dengan 2024 mendatang hingga 910.000 barel setara minyak per hari (boepd) yang terdiri atas produksi minyak 380.000 barel per hari (bph) dan gas 530 MMscfd.
Baca Juga
Jumlah itu meningkat jika dibandingkan dengan target hingga akhir tahun ini yakni 725.000 boepd dengan perincian 310.000 bph minyak mentah dan 415 MMscfd gas.
"Hal-hal yang kami lakukan untuk mempertahankan produksi bahwa kami me-manage existing base yang mayoritas mature oil field dengan cara eksplorasi di existing sehingga apabila ada penemuan bisa cepat kami develop dan kami agresif melakukan pengeboran dan workover sumur," katanya.