Bisnis.com, JAKARTA - Peningkatan kreativitas, digitalisasi, dan sinergi antarinstansi menjadi faktor-faktor utama untuk mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi penopang perekonomian negara.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat memberi sambutan dalam acara Karya Kreatif Indonesia 2020 pada Jumat (28/8/2020).
Perry menjelaskan, salah satu faktor penting yang dinilai akan menggenjot UMKM adalah kreativitas. Menurut Perry, peningkatan kreativitas di sektor UMKM amat penting guna memunculkan nilai tambah bagi produk-produk yang dihasilkan oleh para pengusaha.
“Kreativitas para pelaku UMKM yang tinggi akan memunculkan value added yang juga besar. Sehingga, UMKM akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baru,” katanya.
Guna meningkatkan kreativitas para pelaku usaha, dia mengimbau kepada seluruh pihak terkait untuk melakukan pembinaan secara menyeluruh. Para pelaku usaha wajib dibimbing mulai dari aspek produksi, kewirausahaan, keuangan, hingga pemasaran produk.
Selain itu, digitalisasi di sektor UMKM juga perlu lebih ditingkatkan. Bank Indonesia mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam digitalisasi UMKM, salah satunya meningkatkan penggunaan QR Code Indonesia Standard (QRIS) pada UMKM binaan Bank Indonesia.
Baca Juga
“Kami terus berupaya menjadikan QRIS sebagai satu-satunya standar pembayaran digital di Indonesia. Saat ini, sudah ada 4,3 juta merchant UMKM yang telah teritegrasi dengan QRIS,” tambahnya.
Bentuk dukungan BI kepada UMKM pada bidang ini juga dilakukan dengan membantu para pelaku usaha memasarkan barangnya secara digital. Dengan menggunakan commercial commerce melalui media sosial seperti Instagram dan Youtube, para calon pembeli dapat langsung terhubung kepada para penjual sehingga mempercepat proses pembelian.
Selanjutnya, sinergi antarkementerian dan lembaga terkait juga amat penting. Perry mengatakan, pihaknya bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kemenparekraf, Kemenkop UKM, dan sejumlah instansi lainnya akan melakukan sinergi kebijakan untuk UMKM baik di tingkat pusat maupun daerah.
Sinergi tersebut, lanjut Perry, meliputi pembagian sektor-sektor prioritas serta rancangan model bisnis UMKM yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Hal tersebut dilakukan agar para pelaku usaha dapat menghasilkan produk-produk berkualitas yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi negara.
“Ini tidak hanya menjadi bentuk afirmasi pemerintah, tatapi juga membantu usaha UMKM secara end-to-end,” pungkasnya.