Bisnis.com, JAKARTA – TopKarir Indonesia, startup perekrutan tenaga kerja digital, mengemukakan sejumlah temuan menarik terhadap perubahan spesifikasi pekerjaan selama pandemi Covid-19.
CEO TopKarir Bayu Janitra Wirjoatmodjo mengatakan ada kecenderungan beberapa mitra perusahaan yang membutuhkan karyawan multitasking.
Dengan kondisi pandemi saat ini, perusahaan dipaksa untuk beroperasi dengan kapasitas yang terbatas sehingga kebutuhan tenaga kerja pun menurun.
Dia pun mencontohkan menjamurnya penjualan secara dalam jaringan (daring) menuntut perusahaan untuk merekrut tenaga kerja yang memiliki pengetahuan tambahan selain marketing.
“Tren sekarang, ada kebutuhan karyawan multitasking. Ketika jualan offline, tinggal bawa produknya ke warung. Sekarag harus belajar foto produk [karena dijual secara online],” katanya dalam Online Editor Luncheon TopKarir, Kamis (27/8/2020).
Para pekerja dituntut untuk menguasai fotografi karena penjualan tidak lagi melulu soal memasarkan, tetapi juga membuat produknya tampak menarik di portal e-commerce.
Baca Juga
Lain lagi di sektor jasa, misalnya restoran dan kafe. Ia menyebutkan ada kecenderungan pemilik usaha untuk mempekerjakan satu karyawan yang memiliki tugas sebagai kasir, pelayan, hingga memasak.
Selain itu, Bayu menjelaskan perusahaan juga cenderung membutuhkan karyawan yang memiliki keahlian dari sisi riset dan analisis.
“Kebutuhan bergeser, perusahaan harus menentukan arah [perusahaan] ke mana. Di saat sebelum pandemi, mereka tidak berpikir investasi orang untuk belajar riset,” tekannya.
Namun, kondisi pandemi Covid-19 diakuinya membuat profesi ini diminati karena kemampuan ini merupakan tulang punggung yang mendukung daya tahan perusahaan di saat krisis.