Bisnis.com, JAKARTA - BUMN pelabuhan Indonesia mengaku bersedia jika diminta oleh pemerintah untuk membantu pengelolaan terminal khusus dan terminal untuk kepentingan khusus (TUKS), sehingga dapat lebih terintegrasi dan efisien.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Dani Rusli Utama mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan pemilik tersus untuk meningkatkan kinerja agar lebih baik.
"Secara prinsip kami yakin juga dengan Pelindo I sampai IV apabila kami diberikan kesempatan untuk bisa berkolaborasi Tersus dan TKBM dalam hal implementasi terkait sistem," jelasnya Selasa (25/8/2020).
Dia menyebut yang paling memungkinkan bagi Pelindo untuk turut serta dalam pengelolaan di Tersus dan TUKS terkait penggunaan sistem, sehingga dapat terintegrasi sistem pelabuhan dan pengawasan di seluruh Indonesia baik pelabuhan umum maupun khusus.
Dia menyebut, pihaknya juga tidak dapat ikut campur lebih jauh terkait dengan operasional detail masing-masing terminal khusus, tetapi melalui integrasi sistem pencatatan data diyakininya menjadi lebih rapi.
Senada, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Arif Suhartono mengatakan BUMN sangat terbuka dan bersedia jika diminta turut serta membantu peningkatan transparansi di sektor kepelabuhan.
Baca Juga
"Terkait dengan transparansi, kami di BUMN sangat terbuka dan bersedia, menciptakan transparansi secara keseluruhan sangat mendukung. Tidak hanya pelabuhan dan perhubungan tapi TKBM dan tersus dan TUKS dan pada akhirnya memberikan manfaat lebih banyak," tegasnya.
Menurutnya, perlu pula melakukan klasterisasi pelabuhan menjadi jaringan pelabuhan nasional sangat penting dilaksanakan guna mengurangi biaya logistik dan mengoptimalkan peran pelabuhan untuk aktivitas ekspor dan impor. Pasalnya, pelabuhan mesti sebagai suatu ekosistem, termasuk infrastruktur pendukung.
"Kalau dari pelabuhan saja tentunya titik beratnya performa, flow of goods and flow of document agar dipastikan keduanya tersebut berjalan dengan baik dan selalu ada peningkatan, yang paling ada dampak itu adalah flow of goods, memastikan kecepatan bongkar muat selalu stabil dan dengan rate yang tinggi," jelasnya kepada Bisnis.com.