Bisnis.com, JAKARTA— Badan Pengatur Jalan Tol segera memulai proses investigasi terhadap ambruknya proyek konstruksi pekerjaan pembangunan jalan tol Cibitung—Cilincing di Jakarta Utara yang terjadi pada Minggu (16/8/2020).
"Malam ini saya menuju lokasi kejadian," kata Kepala BPTJ Danang Parikesit, Senin (17/8/2020) malam.
Salah satu tugas dan fungsi BPJT yakni memonitor pelaksanaan perencanaan dan pelaksanaan konstruksi serta pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol yang dilakukan badan usaha.
Menurut Danang seperti dikutip Antara, Senin (17/8/2020), pihaknya memiliki pemantau mutu independen yang melaporkan kejadian-kejadian kepada BPJT.
"Sudah dilaporkan, investigasi, dan pengendalian kondisi lapangan harus kita lihat," jelas Danang.
Berdasarkan laporan kata Danang, ada beberapa pekerja yang luka-luka, tetapi paling penting adalah tidak adanya korban jiwa yang meninggal dunia.
Baca Juga
Proyek konstruksi jalan tol Cibitung-Cilincing ambruk berlokasi di Jalan Kampung Sungai Tiram, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, pada Minggu (16/8/2020) sore.
Berdasarkan catatan Bisnis, jalan tol Cibitung—Cilincing dibangun oleh PT CTP Tollways. Saham PT CTP Tollways dimiliki oleh PT Akses Pelabuhan Indonesia (45 persen) yang merupakan cucu usaha PT Pelabuhan Indonesia II (IPC) dan PT Waskita Toll Road (55 persen).
Jalan tol Cibitung—Cilincing merupakan bagian dari pembangunan jalan tol Lingkar Luar Jakarta 2 (JORR 2). Pembangunan ruas tol ini terdiri atas 4 seksi, yakni Cibitung—Telaga Asih (3,14 km), Telaga Asih—Tambelang (10,30 km), Tambelang—Tarumajaya (14,30 km), dan Tarumajaya—Cilincing (7,10 km).
Sementara itu, pelaksana tugas Sekretaris Perusahaan PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) Ales Okta Pratama mengatakan bahwa perusahaan telah membawa pekerja yang mengalami luka ringan ke RS Citra Harapan Indah, Bekasi untuk mendapat perawatan.
"Saat ini yang bersangkutan sudah diperbolehkan pulang," kata Ales melalui siaran pers.