Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mengungkapkan sejumlah strategi perseroan dalam rangka mendukung kelancaran distribusi logistik di Tanah Air.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Pelindo Solusi Logistik Retno Soelistianti mengatakan, terdapat tiga aspek penting dalam strategi penguatan rantai logistik nasional di sektor pelabuhan.
Ketiga aspek tersebut yakni jaringan pelabuhan yang terintegrasi, penyediaan solusi layanan end-to-end, serta digitalisasi, sistemisasi dan integrasi sistem.
Retno pun mengamini bahwa perlu adanya integrasi dari Tol Jabodetabek sebagai akses kendaraan logistik menuju Pelabuhan Tanjung Priok yang sempat mengalami kemacetan horor pasca-Lebaran 2025.
Selain itu, Pelindo juga akan mengevaluasi tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) yang dinilai masih terlalu tinggi oleh para pelaku usaha logistik.
“Apakah perlu adanya integrasi Tol Jabodetabek? Jawabannya perlu. Tetapi memang untuk yang JTCC ini kemarin tarifnya mahal. Jadi, kami sekarang sedang berupaya untuk melakukan integrasi tarif di jalan tol ini dengan salah satu opsinya adalah Japek dan itu masih dalam proses ya,” ujar Retno dalam acara Bisnis Indonesia BUMN Forum 2025, Kamis (22/5/2025).
Baca Juga
Sebagai informasi, untuk tarif normal Tol Cibitung-Cilincing untuk kendaraan Golongan I sebesar Rp68.500, Golongan II & III sebesar Rp102.500, dan Golongan IV & V Rp136.500.
“Jadi kalau misalnya nanti tarifnya bisa kompetitif dengan jalan tol yang lain, saya yakin JTCC itu akan menjadi salah satu alternatif para sopir truk untuk bisa berkendara dari kawasan industri ke pelabuhan,” jelasnya.
Strategi lainnya, Pelindo kini tengah dalam proses pembangunan proyek jalan baru New Priok Eastern Access (NPEA). Jalur tersebut akan menjadi penghubung langsung antara New Priok Terminal dan jalan tol pelabuhan, guna memperlancar arus logistik dari dan menuju kawasan industri.
NPEA akan menjadi akses baru yang memperkuat akses existing sehingga mendukung kelancaran pergerakan barang dari dan menuju kawasan industri, termasuk kawasan industri Cikarang, Cibitung, dan kawasan lainnya, ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Retno menjelaskan, progres proyek NPEA saat ini sedang dalam tahap pembebasan lahan dan akan melaksanakan konstruksi. Secara jadwal, kemungkinan proyek tersebut akan rampung pada pertengahan 2027.
"Memang NPEA ini nantinya akan terkoneksi juga dengan jalan Tol JORR [Jakarta Outer Ring Road], yang sekarang ini memang secara pembangunan akan disinkronkan dengan kapan CT2 dan CT3 beroperasi juga,” pungkasnya.