Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menegaskan komitmen pemerintah dalam hal ketahanan pangan dan kelancaran rantai pasokan makanan dari hulu produksi sampai hilir.
Selain itu, dia juga bertekad mendorong efisiensi produksi pangan, peningkatan nilai tambah bagi petani, penguatan koperasi, dan metode korporasi petani akan terus ditingkatkan.
"Food estate sedang dibangun untuk memperkuat cadangan pangan nasional, bukan hanya di hulu, tetapi juga bergerak di hilir produk pangan industri. Bukan lagi menggunakan cara-cara manual, tetapi menggunakan teknologi modern dan pemanfaatan kecanggihan digital," ujar Jokowi dalam sidang tahunan MPR dan DPR, Jumat (14/8/2020).
Program ini nantinya bukan hanya ditujukan untuk pasar domestik, tetapi juga untuk pasar internasional.
Dimana saat ini sedang dikembangkan food estate di Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Sumatera Utara, dan akan dilakukan di beberapa daerah lain.
Program ini merupakan sinergi antara pemerintah, pelaku swasta, dan masyarakat sebagai pemilik lahan maupun sebagai tenaga kerja.
Baca Juga
Untuk tahapan awal, pemerintah akan mulai memperbaiki jaringan irigasi pada lahan potensial seluas 165.000 hektare (ha) yang merupakan kawasan aluvial, bukan gambut, pada lahan Eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG).
"Lumbung pangan sudah mulai dikerjakan, dua minggu ini terutama untuk urusan irigasinya dulu dan tahun ini insyaAllah akan kita mulai kurang lebih 30.000 hektar terlebih dahulu," kata Presiden Jokowi di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng.