Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dapat PMN Rp37,4 Triliun, Erick Thohir: BUMN Fokus Lanjutkan Penugasan

Dalam Buku Nota Keuangan RAPBN 2021, pemerintah akan menyuntikan penyertaan modal negara (PMN) dengan total Rp37,4 triliun pada 2021 kepada delapan BUMN.
Menteri BUMN Eric Thohir dalam konferensi pers terkait dengan penunjukkan bank Himbara sebagai bank mitra umum pemerintah di Istana Merdeka, Rabu (24/6/2020)/ Istimewa
Menteri BUMN Eric Thohir dalam konferensi pers terkait dengan penunjukkan bank Himbara sebagai bank mitra umum pemerintah di Istana Merdeka, Rabu (24/6/2020)/ Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) fokus melanjutkan penugasan untuk tahun 2021 mendatang, seiring dengan suntikan penyertaan modal negara (PMN) ke sejumlah BUMN.

Dalam Buku Nota Keuangan RAPBN 2021, pemerintah akan menyuntikan penyertaan modal negara (PMN) dengan total Rp37,4 triliun pada 2021 kepada delapan BUMN.

Penerima PMN tersebut adalah PT Sarana Multigriya Finansial (Rp2,3 triliun), PT Hutama Karya (Rp6,2 triliun), PT PLN (Rp5 triliun), dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Rp20 triliun), PT PAL Indonesia (Rp1,3 triliun), PT Pelindo III (Rp1,2 triliun), PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Rp1 triliun), dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Rp500 miliar).

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya akan melanjutkan program kerja BUMN, terutama terkait penugasan yang diberikan untuk tahun depan. Pun, akan melanjutkan transformasi sistem kerja untuk meningkatkan good corporate governance.

“Khususnya untuk penugasan yang diberikan untuk tahun depan, dimana ada PMN,” kata Erick dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2021, Jumat (14/8/2020).

Untuk PMN yang diberikan kepada Hutama Karya terkait dengan proyek Tol Trans Sumatra, Erick mengatakan proyek tersebut menjadi salah satu prioritas yang akan dilanjutkan demi menjaga kesenjangan ekonomi antara Jawa dan Sumatra.

Menurutnya, proyek tersebut telah terbukti mendongkrak pergerakan ekonomi di Sumatra. Sebagai contoh, dia menyebut adanya ruas tol yang melintasi Lampung dan Palembang telah membuat konsumsi listrik meningkat.

“Karena itu kami melihat jalan tol Sumatera ini memang menjadi sebuah kebijakan yang harus diteruskan,” ujarnya.

Kemudian, Erick juga membahas soal program kepariwisataan yang mana melibatkan dua BUMN penerima PMN yakni PT Pelindo III dan Pengembangan Pariwisata Indonesia alias PT Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC).

Dia memastikan adanya proyek tersebut dapat membuat Bali menjadi hub pariwisata nasional melalui pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Benoa, yang nantinya dapat mengerek ekonomi kemaritiman.

“Untuk penerbangan sudah sangat baik, tapi untuk wisata maritime masih ketinggalan. Jadi kita bangun Benoa untuk meningkatkan ekonomo maritim. Nanti kita sambung juga, dikoneksikan ke Labuan Bajo,” tutur dia.

Kemudian, Erick menyebut pembangunan kawasan industri di Batang, Jawa Tengah, juga turut menjadi perhatian. Menurutnya, pemindahan kawasan industri ini mesti digenjot demi meningkatkan daya saing dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.

“Karena itu diperlukan dukungan dari pemerintah melalui PMN ini,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper