Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengalokasikan penanaman modal negara (PMN) senilai Rp5 triliun kepada PT PLN (Persero) dalam Rancangan APBN 2021.
Berdasarkan Buku II Nota Keuangan Beserta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2021, PMN ditujukan untuk memperbaiki struktur permodalan dan kapasitas usaha dalam rangka meningkatkan kemampuan pendanaan PLN untuk membiayai pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
"PMN tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat dengan meningkatnya rasio elektrifikasi, mengatasi defisit daya, dan meningkatkan keandalan melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia," demikian tertulis dalam dokumen Nota Keuangan.
Selain itu, PMN kepada PLN juga diberikan sebagai upaya mitigasi dampak ekonomi pasca Covid-19 yang diharapkan dapat mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Output dari penambahan PMN kepada PLN antara lain, penyelesaian proyek transmisi dan gardu induk; serta distribusi listrik desa untuk merealisasikan rasio desa teraliri listrik sebesar 100 persen dengan melistriki pulau-pulau terluar, serta daerah terdepan dan tertinggal.
Dengan ketersediaan infrastruktur ketenagalistrikan diharapkan mampu meningkatkan produksi, perdagangan, dan kegiatan masyarakat di seluruh pelosok Indonesia sehingga pada akhirnya mampu menciptakan efek pengganda.
Baca Juga
Efek itu terjadi melalui peningkatan penyerapan tenaga kerja, peningkatan pembayaran pajak, dan peningkatan ekonomi sektor riil sehingga dapat menjadi daya dorong pertumbuhan perekonomian daerah dan nasional.
Adapun, perseroan mendapat penugasan untuk mencapai target rasio elektrifikasi 100 persen pada 2020 dan menambah kapasitas daya listrik sebesar 35.000 MW.
Selain itu, PLN juga sedang menjalankan program uji coba pembangkit menggunakan 100 persen biosolar B20 dan B30. Langkah ini akan membantu Pemerintah mengurangi impor BBM sehingga memperbaiki defisit transaksi berjalan.