Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menyatakan salah satu proyek tol yang ditargetkan tuntas tahun ini pengerjaannya adalah Jalan Tol Kunciran-Cengkareng.
Corporate Secretary Wijaya Karya Mahendra Vijaya menjelaskan saat ini proyek tol yang dikerjakan BUMN itu berjalan sesuai dengan progres yang disepakati dengan pemberi kerja, dengan tetap menjalankan protokol Covid-19 sesuai yang ditetapkan oleh instansi pemerintah dan prosedur perusahaan.
"Tahun ini proyek tol yang memiliki target utk selesai adalah tol Kunciran–Cengkareng walapun masih memiliki kendala pembebasan lahan," ujarnya kepada Bisnis pada Rabu (12/8/2020).
Proyek tol ini digarap oleh PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC), dengan komposisi pemegang saham yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 76,22 persen, CMS Works International Limited 21,01 persen, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 2,10 persen, PT Nindya Karya (Persero) 0,28 persen, dan PT Istaka Karya< 0,39 persen.
Pembangunan jalan tol Cengkareng—Batuceper—Kunciran dengan panjang 14,19 kilometer terbagi menjadi empat seksi, yaitu Seksi 1 Simpang Susun Kunciran—Underpass Tirtayasa sepanjang 2,04 kilometer, Seksi 2 Underpass Tirtayasa—Underpass Benteng Betawi sepanjang 3,52 kilometer, Seksi 3 di Underpass Benteng Betawi—Underpass Husein Sastranegara sepanjang 6,57 kilometer, dan Seksi 4 Underpass Husein Sastranegara—Simpang Susun Benda sepanjang 2,06 kilometer.
Saat ini progres proyek tol tersebut, menurut Mahendra, sudah di atas 87 persen. Menurutnya, perseroan lebih banyak berperan sebagai kontraktor proyek tol, bukan pemegang konsesi.
"Wika tidak banyak pegang konsesi tol seperti BUMN lainnya, karena kami kebanyakan hanya sebagai kontraktor," ujarnya.
Sebelumnya Direktur PT JKC Agus Suharjanto mengatakan bahwa sampai dengan 2 Agustus 2020, progres pembebasan lahan tol Cengkareng—Batuceper—Kunciran mencapai 89,94 persen dan konstruksi 87,11 persen.
"Akhir 2020, seluruh seksi jalan tol Cengkareng—Batuceper—Kunciran siap dioperasikan secara fungsional," ungkapnya.