Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2020 mengalami kontraksi yang cukup dalam.
Menurutnya, ekonomi Indonesia pada kuartal tersebut dapat terjerembap minus 4 persen hingga 6 persen.
"Di kuartal II, kita jelas akan mengalami kondisi defisit atau negatif di 4-6 persen," ungkap Agus.
Dia menghimbau agar pemerintah merangkul sektor bisnis besar dan menegah. Pasalnya, sektor tersebut tidak mengalami kondisi seburuk krisis 1997-1998.
"Pebsinis tahu apa yang harus dilakukan ketika situasi ada perubahan. Jadi mereka harus dirangkul utk menjaga sosial ekonomi Indonesia," kata Agus.
Dia juga berpesan agar masyarakat disiplin mengikuti aturan protokol kesehatan. Menurut mantan menteri keuangan tersebut, tantangan pengendalian ekonomi dan sosial akan semakin besar jika muncul second wave.
Baca Juga
"Di kuartal ketiga apabila momentum dijaga, kita bisa terhindar dari resesi. Tidak perlu dua kuartal harus negatif."
Agus memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2020 bisa mencapai 1 persen. Sekalipun jatuh, dia yakin pertumbuhannya sekitar minus 0,5 persen.
Pada kuartal IV/2020, dia memproyeksikan ekonomi Indonesia bisa kembali tumbuh 4 persen sehingga keseluruhan tahun PDB Indonesia berada di atas 0 persen.
"Itu memerlukan komitmen bersama, tetapi yang utama dijalankan adalah protokol kesehatan," ujar Agus.