Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polygon Ramal Tren Kenaikan Permintaan Sepeda Tidak Akan Bertahan Lama

Polygon memperkirakan puncak permintaan hanya terjadi pada Juni. Pada minggu ketiga Juli, permintaan mulai melandai.
Polygon telah ada sejak 1989, yang berawal dari sebuah perusahaan kecil berorientasi untuk memproduksi sepeda khusus untuk ekspor.  /Polygon
Polygon telah ada sejak 1989, yang berawal dari sebuah perusahaan kecil berorientasi untuk memproduksi sepeda khusus untuk ekspor. /Polygon

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen sepeda PT Insera Sena (Polygon) mengungkapkan permintaan sepeda meningkat signifikan pada Juni-Juli 2020.

Namun demikian, pabrikan menduga peningkatan tersebut tidak akan bertahan hingga akhir tahun.

Direktur Polygon William Gozali mengatakan ada peningkatan sekitar 50 persen akan sepeda Polygon pada Juni-Juli 2020. Angka tersebut lebih rendah dari peningkatan permintaan secara industri yakni sekitar 200-300 persen pada medio 2020.

"[Lonjakan permintaan] tidak sampai 200 persen. [Tapi,] kami bisa lihat bahwa bulan Juni bisa dikatakan peak dari permintaan," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (2/8/2020).

Namun demikian, William mencatat pertumbuhan volume permintaan mulai melandai sejak minggu ketiga Juli 2020. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh pemicu lonjakan permintaan pada pabrikan.

William menilai permintaan sepeda Polygon melonjak karena sebagian besar permintaan perseroan pada akhir semester I/2020 didorong oleh spekulan yang mncari keuntungan sesaat. "Sehingga, peningkatan secara real dari konsumen sendiri sulit dikatakan berapa [besar]."

Di samping itu, William meramalkan permintaan pasar sepeda domestik akan melandai secara industri sekitar Oktober-November 2020. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh terbatasnya komponen sepeda untuk melanjutkan produksi.

Namun demikian, William menyampaikan pihaknya akan terus meningkatkan volume produksi sepeda perseroan pada semester II/2020. Adapun, Polygon memiliki kapasitas produksi sekitar 700.000 unit per tahunnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Sepeda dan Mainan (APSMI) Eko Wibowo mengatakan permintaan pada Juni 2020 naik 3-4 kali lipat dari bulan biasa.

Selama ini, industri sepeda memiliki dua musim puncak yang membuat permintaan sepeda naik maksimum 2 kali lipat, yakni musim lebaran, dan musim masuk sekolah.

Eko menjelaskan tingginya permintaan tersebut membuat ketersediaan sepeda di gudang industri habis. Eko mendata gudang industri sepeda memiliki stok untuk permintaan selama 5 tahun dalam keadaan normal.

"Dalam [pengalaman saya] bisnis sepeda [selama] 20 tahun tidak mungkin terjadi begini. Utilitas [pabrikan[ bisa 100 persen, malah beberapa pabik meningkatkan produksi di atas 200 persen. Cuma ini permintaan tinggi sekalii, tapu namnaya produksi tidak bisa sekonyong-konyong cepat," ucapnya.

Eko menuturkan sebagian pabrikan saat ini sudah menghentikan produksinya dan mengimpor sepeda jadi. Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk memenuhi permintaan dalam negeri yang tetap tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper