Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Strategi Polygon Kerek Permintaan di Tengah Pemulihan Pasar

Menghadapi perlambatan, produsen Polygon, PT Insera Sena terus meluncurkan varian sepeda listrik dengan seri pedal electric cycle (pedelec) sepanjang tahun ini.
Polygon telah ada sejak 1989, yang berawal dari sebuah perusahaan kecil berorientasi untuk memproduksi sepeda khusus untuk ekspor.  /Polygon
Polygon telah ada sejak 1989, yang berawal dari sebuah perusahaan kecil berorientasi untuk memproduksi sepeda khusus untuk ekspor. /Polygon

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah serapan pasar yang masih rendah dan kondisi permintaan yang belum pulih, pengusaha sepeda dituntut berinovasi dan membangun pendekatan tertentu.

Menghadapi perlambatan tersebut, produsen Polygon, PT Insera Sena terus meluncurkan varian sepeda listrik dengan seri pedal electric cycle (pedelec) sepanjang tahun ini.

“Tahun ini kami akan terus meluncurkan sepeda-sepeda listrik pedelec, yang mana pesepeda tetap harus menggowes sepeda tanpa dibantu dengan throttle [pengontrol mesin],” kata Direktur PT Insera Sena William Gozali kepada Bisnis, Selasa (21/9/2021).

William mengatakan, kondisi permintaan sepeda sudah lebih baik sejak pelonggaran pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Meski begitu, dia tak menyebutkan angka kenaikannya.

Menurutnya, saat ini tren kondisi pasar masih naik turun dan diharapkan dapat lebih stabil menjelang momentum konsumsi akhir tahun.

“Permintaan semester I/2021 memang lebih rendah dibandingkan dengan semester dua tahun lalu,” ujarnya.

Selain mengenalkan varian baru sepeda listrik, Polygon juga akan tetap menjaga kesiapan barang dan terus bekerja sama dengan jalur distribusi.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Sepeda dan Mainan Indonesia (APSMI) Eko Wibowo menambahkan, diperlukan kejelian untuk melihat kebutuhan pasar dan bukan sekadar berpedoman pada pendekatan harga.

Hal yang paling utama, menurutnya, adalah membangun brand. “Kalau selama ini tidak terlalu concern di brand, harus membangun brand, karena lebih banyak pendekatan di harga akhirnya akan susah semua,” kata Eko.

Selanjutnya, pabrikan juga harus peka terhadap segmen pasar tertentu yang bisa didekati dengan promo gabungan dengan program pemerintah, seperti sepeda wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper