Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ke DPR Hari Ini, Menteri BUMN Erick Thohir Ungkap Soal PMN dan Utang

Berdasarkan jadwal harian DPR RI, rapat kerja tersebut dijadwalkan pada pukul 13.00 WIB.
Menteri BUMN Erick Thohir (dari kiri) didampingi Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wiroatmojo dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri BUMN Erick Thohir (dari kiri) didampingi Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wiroatmojo dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bakal menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI pada hari ini, Rabu (15/7/2020). Aliran penyertaan modal negara (PMN) jadi menu pembahasan utama.

Berdasarkan jadwal harian DPR RI, rapat kerja tersebut dijadwalkan pada pukul 13.00 WIB. Adapun agenda rapat adalah review PMN Tahun 2020 sesuai Perpres No. 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan rincian anggaran pendapatan dan belanja negara TA 2020.

Selain itu, Erick dan DPR juga bakal membahas soal pencairan utang pemerintah kepada BUMN tahun anggaran (TA) 2020 dan dana talangan TA 2020. Kemudian di akhir akan ada tindak lanjut kesimpulan rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI.

Paling baru, pada Selasa (14/7/2020) malam, Komisi VI menggelar RDP dengan lima BUMN penerima PMN tahun 2020, yakni PT Hutama Karya Hutama Karya (Persero) atau HK, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI, dan PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero) atau PANN.

Dalam rapat tersebut, para BUMN itu memaparkan alokasi penggunaan suntikan dana tambahan dari pemerintah. Adapun HK, PLN dan PNM tercatat mendapatkan PMN tunai, sedangkan BPUI dan PANN memperoleh PMN berupa konversi pokok utang (subsidiary loan agreement/SLA) atau dalam bentuk nontunai.

Secara total, untuk anggaran 2020 ada delapan BUMN yang mendapatkan alokasi PMN dari pemerintah. Selain kelima BUMN yang telah disebutkan sebelumnya, PMN juga bakal diberikan kepada PT SMF (Persero), PT Geo Dipa Energi (Persero), dan PMN untuk penguatan neraca transaksi berhalan, khususnya impor migas melalui BUMN.

Di luar PMN tersebut, pemerintah juga berencana menggelontorkan dana tambahan kepada sejumlah BUMN dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang akan diberikan dalam tiga bentuk yaitu PMN, pembayaran kompensasi dan dana talangan.

Untuk dana berbentuk PMN tambahan akan diterima oleh PT PLN (Rp5 triliun), PT HK (Rp11 triliun), PT BPUI (Rp6,27 triliun), PT PNM (Rp2,5 triliun), dan PT ITDC (Rp500 miliar). Kemudian untuk pembayaran kompensasi kepada PT Pertamina (Rp48,25 triliun, PT PLN (Rp45,42 triliun), dan Perum Bulog (Rp560 miliar).

Selanjutnya, dana tambahan berbentuk dana talangan investasi diberikan kepada Perum Bulog (Rp13 triliun), PT Garuda Indonesia Tbk. (Rp8,5 triliun), PT Perkebunan Nasional (R4 triliun), PT KAI (RP3,5 triliun), PT Krakatau Steel (Rp3 triliun) dan Perum Perumnas (RP650 miliar).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper