Bisnis.com, JAKARTA--Guna meningkatkan kualitas listrik untuk mendukung produksi, Pertamina EP Asset 5 Tanjung beralih dari penggunaan captive power (pembangkit sendiri) berupa gas turbine generator (GTS) ke suplai listrik PLN dengan menggunakan layanan premium Super Ultima.
Pertamina EP Asset 5 Tanjung menjadi pelanggan pertama di luar Jawa-Bali yang menggunakan produk layanan Super Ultima dengan daya sebesar 10.380 kilo Volt Ampere (kVA) atau setara 10.380.000 Volt Ampere (VA).
“Pertamina EP Tanjung adalah pelanggan pertama kami yang menggunakan layanan Super Ultima, kami berterima kasih sekali atas kepercayaan Pertamina terhadap layanan kami,” ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Sudirman melalui keterangan tertulisnya, Jumat (10/7/2020).
Dia mengatakan beralihnya penggunaan pembangkit sendiri ke suplai listrik PLN menunjukkan bahwa suplai listrik PLN pada layanan Super Ultima dipercaya memiliki kualitas lebih baik dari opsi-opsi yang ada.
Layanan produk premium merupakan inovasi produk PLN untuk menjawab tantangan dalam menyediakan suplai listrik dengan kualitas terbaik untuk menciptakan produktivitas usaha dan mendorong pertumbuhan dunia bisnis.
Tidak berhenti sampai di situ, yang terbaru PLN meluncurkan produk layanan bernama Super Ultima I dan Super Ultima II. Produk layanan Super Ultima ini merupakan perpaduan antara produk layanan premium yang dikombinasikan dengan perangkat khusus berupa diesel rotary uninteruptible power supply (DRUPS).
Baca Juga
Sudirman menambahkan dengan produk layanan Super Ultima, PLN menjamin pelanggan akan merasakan risiko paling kecil apabila suplai listrik pelanggan terganggu, bahkan PLN menjamin jika ada gangguan pada sistem kelistrikan, pelanggan Super Ultima tidak akan mengalami gangguan tegangan ataupun terjadi padam.
“Super Ultima ini merupakan inovasi produk layanan kelistrkan unggulan kami dengan kualitas lebih menjanjikan. Berbeda dengan layanan premium, pada Super Ultima ini kami menambahkan alat khusus DRUPS. Alat ini akan bekerja sebagai pengaman dan cadangan daya utama jika terjadi gangguan sistem listrik dalam skala besar,” jelas Sudirman.
Selain lebih andal, dengan menggunakan listrik PLN, Pertamina EP dapat melakukan penghematan dari biaya pokok pembangkitan listrik yang mencapai Rp12 miliar per bulan dan dapat meningkat hingga Rp170 miliar per tahun.
Di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah sampai dengan 2020, sudah ada 128 perusahaan yang memanfaatkan layanan premium PLN. Selain atas alasan suplai listrik lebih andal, para pelaku usaha dan bisnis pengguna layanan premium PLN dapat menghemat biaya operasional perusahaan karena listrik PLN yang lebih murah dan bebas dari beban biaya maintenance.
Sudirman mengatakan dengan ketersediaan cadangan daya listrik lebih dari 300 megawatt dan sistem kelistrikan Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Provinsi Kalimantan Timur yang terhubung menjadi sistem kelistrikan besar, PLN siap melayani kebutuhan listrik para pelaku usaha dan bisnis yang ingin berinvestasi di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
“Melihat ketersediaan listrik yang melimpah dan andal, terlebih dengan adanya produk layanan Super Ultima, kami siap melayani dan menyediakan kualitas listrik terbaik untuk investor,” katanya.