Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melanjutkan Program Rehabilitas Hutan dan Lahan. Tahun ini, upaya pemulihan lahan kritis di Jawa diproyeksi menyerap 1,38 juta hari orang kerja (HOK) senilai Rp110,9 miliar.
Hudoyo, Plt Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DASHL-KLHK), mengatakan bahwa upaya RHL terus dilakukan untuk mengatasi lahan kritis.
"RHL terus dilakukan oleh KLHK," ujarnya dalam keterangan pers KLHK, Minggu (5/7/2020).
Dia menyatakan Program RHL di Pulau Jawa yang telah dilaksanakan selama kurun 2015-2019 mencakup area seluas 354.183 hektare, yang terdiri dari RHL dalam kawasan hutan atau lindung dan konservasi seluas 79.667 hektare, dan RHL insentif di luar kawasan hutan seluas 274.515 hektare, melalui kegiatan KBR sebanyak 2.407 unit (78,8 juta batang), KBD sebanyak 57 unit (3,4 juta batang), serta bibit dari persemaian permanen sebanyak 60,4 juta batang, dan bibit produktif sebanyak 5,1 juta batang.
Upaya menangani lahan kritis ini akan sangat berpengaruh terhadap menguatnya daya dukung DAS dan mengurangi kejadian bencana hidrometeorologi. Sedangkan upaya pemulihan lahan kritis di Pulau Jawa mendesak untuk dilaksanakan, baik secara fisik melalui RHL dan pembuatan bangunan sipil teknis, maupun dengan membangun kesadaran dan peran masyarakat, pemerintah daerah, dan swasta.
"Upaya RHL ini juga terbukti dapat menyerap tenaga kerja. Kegiatan-kegiatan dalam upaya pemulihan lahan kritis tahun 2020 di BPDASHL se-Jawa akan menyerap sebanyak 1,38 juta HOK dengan nilai sebesar Rp.110,9 miliar. Nilai tersebut akan menjadi penerimaan langsung bagi masyarakat sekitar lokasi kegiatan," ujar Hudoyo.
Baca Juga
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan kegiatan RHL dapat menjadi sarana kerja masyarakat sehingga bisa mendapatkan penghasilan di masa transisi menuju akhir pandemi Covid-19.
"RHL yang dilakukan melalui vegetatif, penanaman pohon atau melalui kegiatan konstruksi sederhana bangunan konservasi tanah dan air, seperti dam penahan juga gully plug sebagai penjagaan tebing dari longsor dan erosi besar," ujar Siti Nurbaya.