Bisnis.com, JAKARTA – Goldman Sachs Group menurunkan proyeksi ekonomi Amerika Serikat untuk tahun 2020. Namun, proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun berikutnya dipertahankan.
Selain itu, para ekonom Goldman Sachs merevisi turun perkiraan ekonomi AS untuk kuartal berjalan. Ekonomi diperkirakan akan kembali ke jalurnya pada September setelah beberapa negara bagian memberlakukan pembatasan baru untuk memerangi penyebaran baru virus Corona (Covid-19).
Dilansir Bloomberg, ekonomi AS diprediksi akan tumbuh 25 persen pada kuartal III/2020 dari perkiraan sebelumnya untuk pertumbuhan 33 persen.
Imbasnya, ekonomi AS untuk tahun ini diperkirakan akan terkontraksi 4,6 persen atau lebih buruk dari perkiraan sebelumnya untuk kontraksi 4,2 persen.
Namun, Goldman Sachs masih memperkirakan ekonomi akan tumbuh 5,8 persen pada 2021. Adapun, tingkat pengangguran mencapai 9 persen pada akhir tahun ini, lebih rendah dari estimasi sebelumnya sebesar 9,5 persen.
Meski pengeluaran konsumen tampaknya akan mandek bulan ini dan berikutnya, ekonom yang dipimpin oleh Jan Hatzius melihat bukti atas kemungkinan untuk melanjutkan aktivitas. Sementara itu, perubahan perilaku masyarakat seperti memakai masker juga akan membantu.
Baca Juga
“Kombinasi dari pembatasan yang lebih ketat oleh negara-negara bagian dan jaga jarak sosial (social distancing) sukarela sudah memiliki dampak nyata pada kegiatan ekonomi,” tulis Ekonom Goldman Sachs dalam laporan yang dipublikasikan Sabtu (4/7/2020).