Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. atau GIAA mengoptimalkan bisnis kargo udara melalui layanan charter logistik hingga meluncurkan aplikasi KirimAja melalui anak perusahaannya PT Aerojasa Cargo.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan salah satu upaya optimalisasi lini bisnis kargo yang dilakukan melalui penyediaan layanan charter logistik. Layanan tersebut diklaim telah berkontribusi dalam upaya pengendalian Covid-19 yaitu melalui penerbangan flight charter dan penerbangan misi kemanusiaan.
"Hal ini ditunjukan dengan peningkatan lalu lintas kiriman biological product seperti sampel darah dan safety equipment hingga 5 kali lipat dari kondisi normal. Garuda juga mengoptimalkan kompartemen penumpang untuk dapat mengangkut cargo dengan ketentuan dan izin dari otoritas berwenang," jelasnya kepada Bisnis, Minggu (5/7/2020).
Dia menegaskan pihaknya memang menjadikan kargo udara salah satu pendapatan utama di tengah pandemi Covid-19 ini, sehingga pada Semester II/2020 mengharapkan seoptimal mungkin potensi pasar kargo yang ada dan dapat Garuda Indonesia Group ambil.
"Analisa dan perhitungan terus kami lakukan menyesuaikan dengan relevansi kondisi yang terus berkembang. Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi industri penerbangan saat ini," katanya.
Dia menyebut pendapatan yang diperolehnya menurun signifikan sampai pada kisaran 90 persen sebagai dampak belum meredanya kondisi pandemi. Artinya, total pendapatan Garuda hanya berkisar 10 persen dari pendapatan normal. Dengan demikian, cara berpikir bisnis penerbangan harus terus berevolusi menyelaraskan dengan realitas kondisi yang ada.
Baca Juga
Selain itu, GIAA juga memperhatikan perkembangan pesat industri e-commerce di Indonesia serta munculnya tren baru pada era new normal.
Hasilnya, Garuda Indonesia Group melalui lini usaha transportasi dan logistik yakni PT Aerojasa Cargo secara resmi telah meluncurkan "KirimAja" yang merupakan layanan pengiriman barang berbasis aplikasi digital.
KirimAja didukung oleh business model berbasis komunitas yang tidak hanya semakin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, namun juga diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat yang bergabung sebagai agen pengiriman melalui program Sohib KirimAja.
Melalui skema berbasis komunitas tersebut, Garuda juga menawarkan komisi kerjasama dengan masyarakat yang bergabung menjadi agen “Sohib KirimAja” hingga 50 persen.
"Kehadiran KirimAja diharapkan dapat menjadi langkah berkelanjutan Perusahaan untuk 'tumbuh' bersama masyarakat dengan mengembangkan model bisnis yang dapat mendukung upaya peningkatan daya saing layanan kargo dan logistik Garuda Indonesia serta memberi kontribusi nyata terhadap kepentingan ekonomi masyarakat luas," tegasnya.
Menurutnya, pandemi Covid-19 membuat mobilisasi merupakan suatu aktivitas yang perlu diminimalisir terutama penerbangan penumpang. Dengan demikian lini bisnis pengangkutan penumpang menjadi yang terdampak signifikan.
"Oleh karenanya, sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan pendapatan di luar pengangkutan penumpang, Garuda Indonesia secara berkelanjutan terus mengupayakan optimalisasi lini bisnis kargo," urainya.