Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AP II: Slot Terbang di Bandara Soekarno-Hatta Belum Optimal

PT Angkasa Pura II mengaku slot terbang di Bandara Soekarno-Hatta belum optimal dimanfaatkan oleh maskapai pada masa new normal ini.
Suasana sepi terlihat di Terminal IA Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (24/4/2020).  Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana sepi terlihat di Terminal IA Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (24/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) akan mengkoordinasikan permintaan maskapai untuk slot penerbangan, rute penerbangan dan frekuensi penerbangan di dalam satu rute agar kembali tercipta keseimbangan terhadap tingkat permintaan dari penumpang.

VP Corporate Communications PT Angkasa Pura II Yado Yarismano mengatakan hingga saat ini memang belum ada maskapai yang berkoordinasi untuk mengoptimalkan slot di Bandara Soekarno-Hatta. Namun, operator bandara akan menyiapkan diri sebagai salah satu langkah memberikan pilihan penerbangan yang lebih beragam.

Kolaborasi dengan maskapai juga perlu dilakukan agar dapat memasuki masa pemulihan pada Juli 2020. “Yang pasti pengaturan slotnya kami atur dan koordinasikan nantinya sehingga juga tidak terjadi penumpukan di terminal nantinya,” jelasnya, Selasa (30/6/2020).

Selain itu, prioritas bagi AP II adalah menjaga konsistensi seluruh stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta dalam mendukung penerapan prosedur. Konsistensi penerapan prosedur menjadi penting, karena regulasi bergerak dinamis sesuai perkembangan yang ada. Kemudian, prioritas selanjutnya adalah membuat traveler merasa nyaman untuk terbang dan menjalani proses dengan nyaman.

Dia juga menyebutkan berdasarkan hasil rapat dengan Menteri Perhubungan dan Dirjen Perhubungan Udara sebelumnya, diputuskan juga pemanfaatan teknologi harus dilakukan sebagai solusi terkait masih terbatasnya kapasitas slot penerbangan. Melalui teknologi digital, pergerakan penumpang di terminal dapat lebih lancar dan cepat sehingga slot penerbangan dapat ditingkatkan.

Digitalisasi pengecekan terhadap dokumen-dokumen yang dipersyaratkan bagi traveler untuk dapat melakukan penerbangan mencakup identitas diri, tiket penerbangan, dan surat hasil rapid test/PCR test yang masih berlaku.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan setiap pemangku kepentingan di sektor penerbangan harus mendukung dipenuhinya prosedur yang ditetapkan di tengah pandemi agar dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat.

“Kami akan lihat seberapa jauh aturan ini dipenuhi penumpang, operator, dan ini semua bila dipenuhi maka semua pihak akan percaya. Animo menggunakan transportasi udara secara natural akan naik bertahap,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper