Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia baru saja menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,25 persen. Hal ini bisa menjadi insentif dan dimanfaatkan oleh calon pembeli rumah.
Menurut Country Head Rumah.com Marine Novita, di tengah pandemi virus corona yang masih berlangsung sampai sekarang ini sekaligus adanya adaptasi kebiasaan baru menuju new normal, protokol kesehatan yang selama ini sudah berjalan bisa terus diterapkan termasuk di industri properti.
“Pembatasan atau pengurangan pertemuan tatap muka untuk sementara waktu masih harus dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus corona,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (29/6/2020).
Marine menambahkan bahwa bagi konsumen yang pertama kali akan membeli rumah, saat ini tidak harus langsung mendatangi show unit atau rumah contoh yang ditawarkan oleh para pengembang. Saat ini yang paling penting dilakukan adalah mempelajari dulu proses pembelian rumah, membandingkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dari berbagai bank penyedia, dan mempersiapkan keuangan pribadi agar sudah siap secara finansial ketika mengambil KPR.
Rumah.com menyarankan supaya pencari rumah mengambil tiga langkah penting sebelum memutuskan membeli rumah. Langkah pertama adalah mencari informasi seputar dan rencana infrastruktur wilayah hunian yang menjadi incaran.
“Dengan begitu, konsumen bisa mendapatkan gambaran bagaimana nantinya lingkungan hunian akan berkembang dan mengetahui bagaimana sarana infrastruktur akan tersedia termasuk transportasi massal,” katanya.
Baca Juga
Langkah kedua adalah mencari informasi perbandingan harga properti satu lokasi yang sama maupun di sekitarnya agar bisa mendapatkan kisaran harga properti yang akurat dan sesuai fasilitas hunian yang didapatkan serta mencegah konsumen membeli properti di luar batas kewajaran.
Adapun, langkah ketiga adalah melakukan simulasi KPR dan penghitungan plafon sesuai tingkat penghasilan agar konsumen bisa mengetahui perkiraan uang muka, perkiraan besar pinjaman dan cicilan maksimal yang bisa diajukan berdasarkan penghasilan sehingga mencegah konsumen tidak mampu membayar besaran cicilan pada kemudian hari.