Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Properti Turun hingga 30 Persen di Masa Covid-19, Ini Lokasi Potensial

Saat ini, banyak developer besar yang tadinya menjual rumah Rp2 miliar sampai Rp3 miliar, sekarang mereka buat yang di bawah Rp1 miliar.
Pengunjung mencari informasi mengenai kredit hunian dalam pameran Indonesia Properti Expo 2020 di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Pengunjung mencari informasi mengenai kredit hunian dalam pameran Indonesia Properti Expo 2020 di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Lukas Bong, Ketua Umum AREBI (Asosiasi Real Estat Broker Indonesia), mengungkapkan kondisi pandemi Covid-19 merupakan waktu yang tepat bagi investor maupun masyarakat untuk membeli properti, baik dalam bentuk residensial maupun apartemen.

Pasalnya, saat ini harga rumah, khususnya di pasar secondary di mana harga telah terkoreksi di angka 20 persen hingga 30 persen, terutama untuk properti dengan bentuk residensial atau rumah tapak. Wilayahnya pun terutama di kawasan premium seperti Pondok Indah, Kelapa Gading, PIK, hingga Kebayoran Baru.

“Kalau saya boleh usul bagi para investor yang dulu beli dollar di bawah Rp10.000 atau Rp12.000, kan sekarang harga dollar sudah Rp14.000 sampai Rap15.000 sehingga ketika dolarnya di jual dari sini saja sudah dapat gain 30 persen. Ditambah lagi harga properti sudah terkoreksi 20 persen hingga 30 persen. Artinya jika beli properti sekarang, dapat diskon 50 persen - 60 persen,” terangnya.

Selain untuk perumahan di kawasan premium, Lukas mengatakan bahwa para investor juga dapat melirik potensi apartemen, terutama yang memiliki lokasi di kawasan CBD, perkantoran, atau di dekat kampus.

“Apartemen ini lebih potensial karena bisa disewakan kepada kalangan mahasiswa atau pekerja. Apalagi jika memiliki konsep yang terintegrasi dengan moda transportasi (OTD), tentu akan lebih diminati,” tuturnya.

Adapun untuk jenis rumah premier, banyak pengembangan yang saat ini memberikan promo besar-besaran seperti bonus, cash back, hingga diskon 20 persen atau lebih. Selain itu, developer juga memberikan banyak kemudahan kepada para pembeli dengan proses bayar yang lebih fleksibel serta unit yang diperkecil sehingga harga yang diberikan dapat lebih terjangkau untuk masyarakat luas.

 “Saat ini, banyak developer besar yang tadinya menjual rumah Rp2 miliar sampai Rp3 miliar, sekarang mereka buat yang di bawah Rp1 miliar. Sekarang saatnya bagi end user atau pembeli pertama untuk membeli properti, mumpung harga lagi murah dan banyak diskon,” tuturnya.

Menurutnya, saat ini rumah di kawasan Serpong merupakan salah satu yang cukup diminati karena wilayahnya yang masih berdekatan dengan Jakarta dan memiliki akses transportasi seperti jalur kereta api commuter lain, dan jalan tol.

Selain Serpong, wilayah pinggiran seperti Maja dan Cikarang pun kini sudah banyak yang dilirik oleh pembeli pertama. Meskipun wilayahnya terbilang cukup jauh tetapi dengan adanya akses kereta atau MRT dan LRT, maka itu akan menarik bagi pembeli.

Lebih lanjut Lukas menuturkan bahwa sebagai kebutuhan utama, harga properti pasti akan terus melaju. Memang saat ini sedikit tersendat karena adanya pandemi Covid-19 tetapi pandemi ini pasti akan berlalu dan di saat itu harga properti pasti akan melejit.

“Inilah saat yang tepat bagi investor maupun buyer untuk memanfaatkan momen ini dengan membeli properti karena keuntungan yang didapatkan lebih besar. Apalagi bank juga menawarkan suku bunga yang menarik,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper