Bisnis.com, JAKARTA — Negara Jepang diketahui memiliki teknologi yang mumpuni. Di sana akses internet begitu cepat, sarana transportasi yang memadai dan tepat waktu, serta berbagai fasilitas mutakhir. Namun, ada satu hal ketika Jepang mencontoh apa yang ada di Indonesia.
Pemandu tur virtual Agnes Felicia, seperti dikutip dari Tempo.co, mengatakan bahwa ada satu gedung di Jakarta yang menjadi contoh bagi orang Jepang saat akan membuat gedung pencakar langit di sana. Gedung itu adalah Wisma Nusantara yang merupakan proyek pencakar langit pertama dengan ketinggian mencapai 117 meter.
"Wisma Nusantara ini menjadi proyek percontohan Jepang untuk membangun pencakar langit," kata Agnes saat tur virtual peringatan Hari Ulang Tahun Ke-493 DKI Jakarta, Kamis (25/6/2020).
Wisma Nusantara dibangun atas gagasan Presiden Soekarno pada 1963. Pembangunannya menggunakan biaya dari pemerintah Jepang setelah masa kolonial. "Ini cikal bakal kontribusi Jepang ke Indonesia," ucap Agnes.
Salah satu hal yang menjadikan gedung ini contoh bagi orang Jepang adalah aspek ketahanan terhadap gempa.
Letak Gedung Wisma Nusantara bersebelahan dengan Hotel Pullman Jakarta. "Dulu namanya President Hotel dan sebagian besar tamunya adalah pebisnis Jepang," tutur Agnes.
Baca Juga
Selain menjadi percontohan bagi orang Jepang, Wisma Nusantara adalah gedung tertinggi pertama di Indonesia. Dari sana pengunjung bisa menikmati pemandangan Jakarta dan ada ruang observasi untuk mengamati Jakarta dari ketinggian.
Sejarah Wisma Nusantara
Berdasarkan keterangan yang dikutip Bisnis dari laman resmi Wisma Nusantara, disebutkan bahwa gedung itu mulai dibangun pada 1963 dan menjadi proyek prestisius di Indonesia.
Pembangunan Wisma Nusantara berhenti pada 1965 karena keadaan politik dan kemudian dilanjutkan lagi pada tahun 1969.
Wisma Nusantara dikatakan sebagai gedung pencakar langit pertama dan tertinggi di Indonesia dan Asia Tenggara. Itu adalah generasi pertama bangunan tinggi di Indonesia dan juga prototipe bangunan tahan gempa pertama dari generasi kedua gedung tinggi di Jepang.
Konstruksi menggunakan baja berkualitas tinggi yang langsung diimpor dari Jepang dengan Mitsui & Co. Ltd. adalah kontraktor utama.
Wisma Nusantara menggunakan fondasi caisson untuk menstabilkan bangunan ketika gempa terjadi. Fondasi caisson masih diterapkan pada sebagian besar bangunan air seperti jembatan dan pelabuhan yang harus menahan air atau angin kencang.
Wisma Nusantara diresmikan pada 2 Desember 1972 oleh Presiden Soeharto. Saham PT Wisma Nusantara International pertama kali dipegang oleh Mitsui 55 persen dan Pemerintah Indonesia 45 persen.