Bisnis.com, JAKARTA – Pasar perkantoran makin melemah pada kuartal II/2020 lantaran pasar properti perkantoran ikut terdampak wabah virus Corona. Demi mematuhi aturan pembatasan sosial, kerja sama dengan operator coworking space dinilai bisa menjadi solusi.
Namun, prospek coworking space di Indonesia tetap bergantung pada kondisi perekonomian Indonesia dan model bisnis perusahaan yang mengisi ruang-ruang kantor.
Senior Director Office Service Colliers International Indonesia Bagus Adikusumo mengatakan bahwa saat ini di Indonesia coworking space masih lebih banyak diisi oleh perusahaan rintisan (startup) dibandingkan dengan perusahaan multinasional dengan perbangingan 20:80 persen.
Bisnis perusahaan rintisan cenderung kurang stabil ketika menghadapi krisis sehingga akan berpengaruh pada keterisian dan kinerja coworking space ketika bisnis para perusahaan rintisan tersebut goyah.
Sementara itu, perusahaan multinasional yang sudah stabil dan umumnya menyewa ruang kantor untuk jangka panjang, masih jarang yang menggunakan coworking space. Pasalnya, perusahaan multinasional yang ada di Indonesia umumnya memerlukan ruangan besar untuk menampung banyak tenaga kerja dan masih memerlukan karyawannya untuk bekerja dan hadir di kantor.
“Ke depannya coworking space mungkin bisa berkembang di Indonesia, tapi sangat ditentukan oleh generasi ke depan. Misalnya, milenial sudah mulai menguasai pucuk pimpinan karena milenial akan memilih untuk kerja lebih leluasa di mana saja selama bisa tetap produktif,” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (23/6/2020).
Baca Juga
Adapun, coworking space yang sudah berada di gedung-gedung kantor saat ini diprediksi bisa punya kinerja lebih moncer dibandingkan dengan yang berdiri sendiri.
Perkantoran yang masih menerapkan pembatasan sosial, tetapi harus beroperasi penuh bisa memilih untuk mengisi coworking space yang ada di satu gedung sehingga proses komunikasi yang dilakukan dalam perusahaan bisa tetap lancar.
“Mereka bisa sewa 1 hingga 2 bulan sampai tidak perlu lagi melakukan social distancing. Namun, sementara ini belum ada dan banyak juga yang sudah mempertimbangkan untuk lanjut membagi jadwal WFH [work from home] dan WFO [work from office],” tambahnya.