Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaim Pengangguran AS Berkurang, Pemulihan Tetap Berisiko

Jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran dilaporkan menurun pekan lalu. Meski demikian, angka yang tercatat masih lebih tinggi dari perkiraan para ekonom.
Warga berjalan di sekitar Times Square saat beberapa layar bercahaya biru sebagai bagian dari inisiatif Light It Blue untuk menghormati tenaga kesehatan, saat penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) di New York, Amerika Serikat, Kamis (23/4/2020)./Antara/Reuters
Warga berjalan di sekitar Times Square saat beberapa layar bercahaya biru sebagai bagian dari inisiatif Light It Blue untuk menghormati tenaga kesehatan, saat penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) di New York, Amerika Serikat, Kamis (23/4/2020)./Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran dilaporkan menurun pekan lalu. Meski demikian, angka yang tercatat masih lebih tinggi dari perkiraan para ekonom.

Fakta ini menambah tanda-tanda meredanya pemulihan di tengah lonjakan angka kasus baru infeksi virus Corona (Covid-19).

Menurut data Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Kamis (25/6/2020), klaim pengangguran awal mencapai 1,48 juta orang untuk pekan yang berakhir pada 20 Juni.

Kendati lebih kecil dari jumlah klaim sebanyak 1,54 juta pada pekan sebelumnya, angka terkini lebih tinggi dari perkiraan para ekonom dalam survei Bloomberg News sebanyak 1,32 juta klaim.

Sebaliknya, klaim berkelanjutan, data yang melacak kumpulan penerima secara keseluruhan, mencapai 19,5 juta pada pekan yang berakhir 13 Juni, lebih kecil dari perkiraan sebanyak 20 juta klaim berkelanjutan.

Menyusul data ini, kontrak berjangka indeks saham AS memangkas sebagian koreksinya. Data terpisah yang dirilis hari ini menunjukkan pesanan untuk barang-barang tahan lama dan peralatan bisnis melonjak pada Mei atau lebih besar dari ekspektasi.

"Klaim pengangguran masih sangat tinggi, tetapi tren penurunan dapat berakselerasi setelah manfaat tambahan (US$600 per minggu) berakhir pada akhir Juli,” ujar Ekonom Bloomberg, Eliza Winger.

“Ketika ekonomi mengendurkan lockdown, penurunan klaim yang berkelanjutan adalah tanda yang menggembirakan bahwa lebih banyak warga Amerika kembali bekerja,” tambahnya.

Di sisi lain, rilis data klaim pengangguran itu tetap menggarisbawahi risiko terhadap pemulihan dari kemerosotan pasar tenaga kerja yang mendalam di seluruh negeri.

Meski banyak negara bagian telah melonggarkan pembatasan pada bisnis dan sebagian permintaan konsumen telah kembali untuk mendukung pekerjaan, kasus-kasus baru Covid-19 bermunculan kembali dan pengeluaran konsumen tetap lesu dibandingkan dengan tingkat pra-pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper