Bisnis.com, JAKARTA – Potensi pasar minuman kesehatan berbahan empon-empon dimanfaatkan betul oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Iffah Mufidati mengatakan pihaknya akan mengembangkan industri kecil dan menengah (IKM) berbahan empon-empon dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan memiliki pangsa pasar yang luas.
"Pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) pembuatan empon-empon ini mendapat dukungan anggaran dari dana keistimewaan DIY," katanya, Selasa (23/6/2020).
Menurutnya, masa pandemi Covid-19, membuat masyarakat sadar bahwa produk empon-empon jadi primadona. Bahkan, tampak pelaku IKM yang menggeluti produk empon-empon produknya meningkat.
"Hingga saat ini, permintaan empon-empon kemas sangat tinggi. Permintaan datang dari berbagai daerah, dan pasar internasional. Permintaan empon-empon sangat tinggi. Masyarakat umum yang akan membeli produk ini harus pesan jauh-jauh hari," katanya.
Untuk mendukung pengembangan IKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kulon Progo memberikan pelatihan-pelatihan kepada pelaku IKM mengolah potensi lokal untuk diproduksi supaya memiliki nilai jual dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Kami memberikan pelatihan pemanfaatan bahan baku untuk produk - produk yang bisa dipromosikan dan laku untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional [KSPN] Borobudur," kata Kabid Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kulon Progo Dewantoro.
Potensi empon-empon didapat dari Bukit Menoreh. Selain bahan tersebut, ada pula teh, kopi, bunga krisan, durian dan lainnya.