Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menawarkan peluang kerja sama dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia kepada Turki.
Menteri PUPR menggelar pertemuan dengan pihak Turki untuk menjajaki kerja sama dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Basuki semula dijadwalkan berkunjung ke Turki pada April 2020. Namun, karena pandemi Covid-19, rencana kunjungan tersebut ditunda.
Dengan membaiknya situasi di Indonesia dan normalisasi di Turki mulai 1 Juni 2020, KBRI di Ankara memprakarsai untuk merealisasikan kunjungan bilateral tersebut secara virtual pada 23 Juni 2020.
Dalam pertemuan bilateral antara kedua delegasi, masing-masing dipimpin oleh Menteri PUPR dari pihak Indonesia dan oleh Menteri Perdagangan di pihak Turki.
Dalam kesempatan tersebut, Basuki memaparkan hasil pembangunan infrastruktur di Indonesia selama 5 tahun terakhir dan rencana pembangunan dalam 5 tahun selanjutnya.
Basuki mengatakan bahwa dalam 5 lima tahun terakhir, infrastruktur menjadi fokus dari pemerintahan Presiden Joko Widodo. Beberapa capaian tersebut di antaranya Jembatan Youtefa di Papua, Jembatan Tumbang Samba di Kalteng, dan Jembatan Pulau Balang di Kalimantan Timur.
Selain itu, Basuki juga memaparkan potensi pembangunan infrastruktur di sektor jalan tol seperti Trans-Jawa dan Trans-Sumatra.
Dia mengatakan bahwa jalan tol Trans-Jawa dengan panjang 1.350 kilometer telah beroperasi 1.150 kilometer. Sementara itu, jalan tol Trans-Sumatra, memiliki panjang 2.700 kilometer dan yang sudah beroperasi 700 kilometer.
"Jalan tol Trans-Jawa akan kami lanjutkan sampai penyeberangan ke Bali. Kami menyambut baik Turki di proyek PPP [public private partnership] ini. Pada 2024, kami akan menyelesaian Trans-Sumatra. Ini menjadi peluang bagi kontraktor atau investor untuk terlibat dalam PPP project di Trans-Sumatra," jelas Basuki, Selasa (23/6/2020).
Selain itu, dia juga memaparkan potensi di pembangunan infrastruktur bendungan di Indonesia seperti Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan.
Basuki mengatakan bahwa selama 5 tahun telah dibangun 65 bendungan dan masih ada beberapa bendungan lagi yang akan dibangun. Kontraktor Turki, katanya, juga bisa ikut terlibat dalam pembangunan bendungan.
Selain itu, Menteri PUPR juga memaparkan progres terkait dengan proyek ibu kota negara yang telah dilakukan sayembara desain.
Dia juga menyambut minat Turki dalam pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Apalagi, kontraktor Turki memiliki rekam jejak terlibat dalam proyek pemindahan ibu kota.
"Pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat menjadi peluang bisnis, kami menyambut Turki untuk terlibat dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pemerintah Indonesia juga ada relaksasi agar investor termasuk Turki tertarik," jelasnya.
Lebih lanjut, Basuki juga meminta adanya pertemuan lanjutan untuk membahas potensi kerja sama infrastruktur di Indonesia. "Saya akan jamin jika bisa berinvestasi di Indonesia, Indonesia sebagai hub untuk masuk Asian market" ujarnya.