Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inka Mulai Uji Coba Kereta Pesanan Filipina

Inka melakukan uji coba tiga unit lokomotif dan 15 unit kereta penumpang yang merupakan pesanan dari Philippine National Railways.
Pekerja menyelesaikan pembuatan kereta Light Rail Transit (LRT) di PT Industri Kereta Api (Inka) Madiun, Jawa Timur, Rabu (10/4/2019)./ANTARA-Siswowidodo
Pekerja menyelesaikan pembuatan kereta Light Rail Transit (LRT) di PT Industri Kereta Api (Inka) Madiun, Jawa Timur, Rabu (10/4/2019)./ANTARA-Siswowidodo

Bisnis.com, JAKARTA - PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka melakukan uji coba lokomotif dan kereta penumpang yang merupakan pesanan dari Philippine National Railways (PNR), sebuah perusahaan kereta api asal Filipina.

Project Manager Filipina PT Inka (Persero) Dadik Pranata mengatakan uji coba pertama tersebut mengambil rute dari Stasiun Kertosono menuju Stasiun Madiun. Adapun, itu dilakukan sebelum uji coba sesungguhnya sepanjang 2.000 kilometer yang rencananya akan digelar pada 24 - 30 Juni 2020.

"Ini merupakan uji coba pertama. Ada tiga lokomotif dan 15 kereta penumpang pesanan Filipina yang diuji coba," kata Dadik, Senin (22/6/2020).

Dia menuturkan sejauh ini, hasil uji coba pertama berjalan lancar dan tidak ada kendala yang berarti. Namun, hanya perlu sedikit penyempurnaan di sisi lokomotif kendati hanya masalah minor.

Pihaknya berharap pengerjaan kereta penumpang dan lokomotif pesanan Filipna tersebut selesai tepat waktu sehingga dapat segera dikirim ke pemesan.

Sesuai data setempat, Inka mendapatkan tiga proyek besar pada 2019. Proyek pembuatan kereta api tersebut berlanjut pada pengerjaan 2020. Adapun, ketiga proyek tersebut adalah pesanan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), Filipina, dan Bangladesh.

Pesanan dari KAI, Inka menggarap LRT Jabodebek dengan 31 trainset atau 186 kereta. Inka juga telah menyelesaikan dua trainset LRT dan telah dikirim ke Stasiun Cibubur.

Pesanan dari Bangladesh adalah sebanyak 200 kereta penumpang. Sampai akhir tahun 2019, Inka telah menyelesaikan dan mengirim 114 kereta ke Bangladesh.

Sementara, pesanan dari Filipina yaitu ada enam trainset diesel multi unit (DMU), tiga lokomotif, dan 15 kereta penumpang dengan nilai kontrak keseluruhan mencapai Rp792 miliar. Khusus untuk tiga lokomotif dan 15 kereta penumpang nilai kontraknya mencapai 1,3 miliar Peso atau sekitar Rp362 miliar

Adapun, dua dari empat kereta DMU pesanan Filipna tersebut sudah dikirimkan pada Desember 2019. Sisanya, maksimal akan dikirim pada akhir Juli 2020.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper