Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tetap akan menggunakan rata-rata tiga bulan sebagai dasar perhitungan rekening listrik apabila rumah pelanggan tidak bisa didatangai oleh petugas pencatat meter.
Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, Agung Murdifi mengatakan tidak menutup kemungkinan, potensi pelanggan tidak terbaca masih ada. Pasalnya, ada wilayah yang ditutup karena protokol Covid-19, atau rumah terkunci atau rumah kosong.
“Tentu kami tidak bisa melakukan pencatatan. Jika demikian kami akan menggunakan rata-rata 3 bulan sebagai dasar tagihan rekening listrik," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (21/6/2020).
Implikasinya akan ada penyesuaian tagihan rekening listrik ketika nantinya petugas PLN berhasil melakukan pencatatan meter ke rumah pelanggan tersebut. Untuk pembayaran listrik atau pembelian token, PLN juga mengimbau pelanggan untuk memanfaatkan layanan online dalam melakukan pembayaran tagihan atau pembelian token listrik.
Di sisi lain, untuk memastikan kesesuaian tagihan listri di renening Juli mendatang, PLN berkomitmen menerjunkan seluruh petugas pencatat meter akan melakukan pencatatan meter secara langsung ke rumah pelanggan pascabayar.
Agung mengatakan akhir Juni ini, pihaknya memastikan seluruh petugas mencatat ke rumah pelanggan.
Baca Juga
“Hal ini dilakukan untuk memastikan kesesuaian tagihan rekening listrik dengan penggunaan listrik oleh pelanggan,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, demi kenyamanan pelanggan, pelaporan mandiri pelanggan yang valid akan dijadikan prioritas utama dasar perhitungan rekening listrik.
PLN juga menyiapkan layanan Lapor stand meter mandiri (Baca Meter Mandiri) melalui aplikasi WhatsApp Messenger (WA) PLN 123 dengan nomor 08122123123, pelaporan mandiri pelanggan bisa dilakukan pada tanggal 24-27 setiap bulannya.
"Jadi kalau pelanggan mengirimkan angka stand kwh meter dan kami nyatakan valid, kami akan menggunakan laporan tersebut sebagai dasar perhitungan rekening. Meskipun petugas catat meter mengunjungi rumah pelanggan." Ujar Agung.