Bisnis.com, JAKARTA – Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengharapkan pemerintah pusat untuk bisa meningkatkan kualitas bahan bakar minyak yang ada.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih menjelaskan bahwa kendaraan bermotor menyumbang 75 persen polusi udara di Ibukota.
Masyarakat Jakarta mengkonsumsi setidaknya 13,7 juta kiloliter per hari untuk kendaraan roda empat dan 12,2 juta kiloliter untuk kendaraan roda dua.
Adapun, berdasarkan data yang dipaparkan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, dari total konsumsi BBM di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten sebesar 33.821 kiloliter per hari, Jakarta Raya menyerap sekitar 80 persen dari jumlah tersebut.
Jenis Pertalite dan Premium masih mendominasi BBM yang dikonsumsi masyarakat.
"Untuk BBM wewenangnya bukan di DKI Jakarta, berharap di pemerintah pusat ke depannya memiliki peta jalan untuk memperbaiki kualitas BBM ini supaya kita setidaknya sama atau serupa negara-negara lain," katanya dalam webinar Ngobrol Bisnis - Tantangan Polusi Jakarta di Era New Normal, pekan lalu.
Baca Juga
DKI Jakarta sempat menduduki tempat kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, tepatnya pada 23 September 2019.
Parahnya, sejak Agustus 2019, masyarakat Jakarta terpaksa menghirup udara dengan kualitas udara yang tidak baik berdasarkan laporan kualitas udara di situs AirVisual.com.
Andono mengungkapkan bahwa, kualitas rata-rata BBM di Jakarta hingga saat ini diperkirakan masih mengacu pada standar Euro 3.
"Kita tidak tahu apakah sekarang ini kita sudah di Euro 4, jangan-jangan kita masih di Euro 3," ungkapnya.