Bisnis.com, JAKARTA – Menyambut penerapan normal baru (new normal), sejumlah pusat belanja siap kembali beroperasi mulai Senin (15/6/2020). Riset Nielsen menyebutkan bahwa masih ada sebanyak 84 persen konsumen yang menantikan untuk segera bisa kembali berkunjung ke mal.
Bisnis mal termasuk salah satu sektor yang mengalami pukulan berat akibat pandemi Covid-19, terutama setelah diberlakukannya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. Dengan aturan tersebut, jumlah pengunjung mal berkurang hingga setengah atau 49 persen dari sebelumnya.
Studi Nielsen juga mengungkapkan bahwa 67 persen dari konsumen yang sebelumnya sering mengunjungi mal, berniat untuk mengunjungi mal setelah PSBB dilonggarkan. Namun, tampaknya pusat belanja masih butuh waktu bisa mendapatkan kembali pengunjungnya karena bahkan saat pandemi telah berakhir nanti.
“Karena tidak semua konsumen, hanya 84 persen menyatakan ingin kembali berkunjung ke mal,” ungkap Rusdy Sumantri, Director Consumer Insight, Nielsen Connect Indonesia, melalui laporan tertulis, dikutip Bisnis, Minggu (14/6/2020).
Riset Nielsen juga menyebutkan bahwa akan ada perubahan perilaku pengunjung mal sebelum dan sesudah Covid-19. Sebelum pandemi Covid-19, aktivitas yang paling banyak dilakukan oleh para pengunjung mal adalah membeli makanan siap saji dan minuman ringan atau menonton film di bioskop.
Selama PSBB, konsumen mengunjungi mal utamanya adalah hanya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, membeli obat atau vitamin.
Baca Juga
Sementara itu, saat PSBB dilonggarkan atau berakhir, belanja kebutuhan sehari-hari masih menjadi tujuan utama konsumen ke mal, tapi keinginan untuk membeli makanan siap saji, menonton film di bioskop dan berkumpul bersama teman juga perlahan kembali lagi.
“Saat pandemi berakhir nanti, 65 persen dari konsumen menyatakan ingin berkunjung ke mal karena butuh untuk bersantai dan butuh hiburan. Hal ini memberikan indikasi bahwa konsumen juga menantikan pembukaan kembali pusat perbelanjaan karena mungkin sudah merasa sudah bosan tinggal di rumah saja selama hampir tiga bulan terakhir,” tulis riset tersebut.
Pandemi Covid-19 berdampak pada pergeseran perilaku konsumen yang akan mengutamakan faktor kesehatan dan kebersihan. Para pengelola pusat perbelanjaan perlu dapat mengembalikan keyakinan konsumen untuk kembali berkunjung dengan cara memastikan penerapan protokol kesehatan, baik oleh pihak mal maupun oleh para penyewa atau pemilik toko di dalamnya.
Protokol kesehatan yang bisa dilakukan seperti melakukan pengukuran suhu tubuh dan menerapkan disiplin memakai masker, menyediakan pembersih tangan di setiap sudut, membuat batas jarak antrean dan melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala agar konsumen merasa aman berjalan-jalan di mal.
Di samping itu, konsumen juga mengharapkan agar para pekerja seperti petugas keamanan, resepsionis, pelayan restoran dan kasir dilengkapi dengan alat-alat kesehatan seperti pelindung wajah, masker, sarung tangan dan pembersih tangan.