Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Hulu Energi Hitung Ulang Keekonomian Proyek

Selain nilai keekonomian, PHE bakal menghitung ulang tingkat risiko proyek di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Dirut Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) Meidawati (kedua kiri) dan Dirut Migas Hulu Jabar ONWJ (MHJ ONJW) Ryan Alfian Noor (kedua kanan) bertukar naskah, disaksikan Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Syamsu (kiri) dan Plt Kepala Dinas ESDM Jabar Yerry Yanuar di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (6/2/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Dirut Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) Meidawati (kedua kiri) dan Dirut Migas Hulu Jabar ONWJ (MHJ ONJW) Ryan Alfian Noor (kedua kanan) bertukar naskah, disaksikan Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Syamsu (kiri) dan Plt Kepala Dinas ESDM Jabar Yerry Yanuar di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (6/2/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menyebutkan bakal menghitung ulang nilai keekonomian proyek seiring dengan tren pergerakan harga minyak yang mulai merangkak naik.

Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Meidawati seluruh proyek yang dikerjakan akan direkalkulasi lagi nilai keekonomiannya.

Penghitungan itu dilakukan pada beberapa proyek pengeboran eksplorasi dan pengembangan yang dapat menjaga dan meningkatkan cadangan serta produksi migas perseroan.

"Kami berharap dengan harga minyak yang membaik semoga capaian kinerja kami semakin meningkat," katanya kepada Bisnis, Selasa (9/6/2020).

Selain nilai keekonomian, perseroan bakal menghitung ulang tingkat risiko proyek di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Pasalnya, kajian risiko menjadi sangat penting karena tidak hanya minyak yang akan memengaruhi kinerja tetapi juga pandemi Covid-19 karena wilayah kerja yang berada di offshore.

"Area kami di offshore akan berpengaruh pada pengaturan para pekerja yang mengerjakan proyek tersebut," ungkapnya.

Kendati demikian, PHE akan tetap fokus pada pencapaian produksi dan lifting migas sepanjang tahun ini.

Meidawati mengungkapkan, di saat harga minyak turun, pencapaian PHE sampai dengan April 2020 dibandingkan dengan April 2019 tidak terpaut jauh.

Adapun, untuk pencapaian produksi minyak mencapai 98 persen, produksi gas mencapai 95 persen, produksi migas mencapai 96 persen, dan lifting migas mencapai 98 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper