Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menyebutkan bakal menghitung ulang nilai keekonomian proyek seiring dengan tren pergerakan harga minyak yang mulai merangkak naik.
Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Meidawati seluruh proyek yang dikerjakan akan direkalkulasi lagi nilai keekonomiannya.
Penghitungan itu dilakukan pada beberapa proyek pengeboran eksplorasi dan pengembangan yang dapat menjaga dan meningkatkan cadangan serta produksi migas perseroan.
"Kami berharap dengan harga minyak yang membaik semoga capaian kinerja kami semakin meningkat," katanya kepada Bisnis, Selasa (9/6/2020).
Selain nilai keekonomian, perseroan bakal menghitung ulang tingkat risiko proyek di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Pasalnya, kajian risiko menjadi sangat penting karena tidak hanya minyak yang akan memengaruhi kinerja tetapi juga pandemi Covid-19 karena wilayah kerja yang berada di offshore.
"Area kami di offshore akan berpengaruh pada pengaturan para pekerja yang mengerjakan proyek tersebut," ungkapnya.
Kendati demikian, PHE akan tetap fokus pada pencapaian produksi dan lifting migas sepanjang tahun ini.
Meidawati mengungkapkan, di saat harga minyak turun, pencapaian PHE sampai dengan April 2020 dibandingkan dengan April 2019 tidak terpaut jauh.
Adapun, untuk pencapaian produksi minyak mencapai 98 persen, produksi gas mencapai 95 persen, produksi migas mencapai 96 persen, dan lifting migas mencapai 98 persen.