Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Menuju Fase Negatif pada Kuartal II

Kegiatan ekonomi dan penjualan barang di semua sektor menurun dengan laju yang berbeda-beda sampai dengan pekan terakhir Mei 2020.
Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I/2020 berdasarkan kawasan pulau.
Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I/2020 berdasarkan kawasan pulau.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi terus menurun. Bahkan sudah menuju ke arah negatif pada kuartal II/2020 karena penurunan kegiatan ekonomi selama Pembatasan Skala Berskala Besar (PSBB) karena wabah corona atau Covid-19.

"Pertumbuhan ekonomi menurun dan bahkan sudah menuju daerah negatif pada kuartal kedua 2020. Leading economic indicator menunjukkan penurunan signifikan," ujar Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian Bambang Adi Winarso dalam paparan tertulis dalam sebuah diskusi yang dikutip Bisnis, Senin (8/6/2020).

Dia menyampaikan kegiatan ekonomi dan penjualan barang di semua sektor menurun dengan laju yang berbeda-beda sampai dengan pekan terakhir Mei 2020.

Menurutnya, perlambatan permintaan dunia, terganggunya rantai penawaran global, serta rendahnya harga komoditas membuat anjloknya volume perdagangan dunia.

"Sentimen konsumen, pebisnis, dan setimen pasar juga mengalami tekanan," terangnya.

pertumbuhan ekonomi Indonesia
pertumbuhan ekonomi Indonesia

Pada kuartal I/2020 pertumbuhan ekonomi tercatat melambat lebih cepat dari perkiraan. Ekonomi tercatat hanya tumbuh 2,97 persen. Padahal pemerintah sebelumnya masih optimistis ekonomi tumbuh di atas 4 persen kakrena aktivitas ekonomi masih ada pada kuartal tersebut.

Pada skenario sangat berat ekonomi Indonesia pada tahun ini diproyeksikan tumbuh -0,4 persen, sedangkan skenario berat tumbuh 2,3 persen.

Akibat penurunan pertumbuhan ekonomi membuat angka kemiskinan dalam skenario berat bertambah 1,89 juta orang, sedangkan skenario sangat berat melonjak 4,86 juta orang.

Adapun angka pengangguran pada skenario berat diramalkan mencapai 2,92 juta orang, sedangkan skenario sangat berat naik sebesar 5,23 juta orang.

Ekskalasi Covid-19 dan perlambatan ekonomi yan tajam harus dimitigasi dampaknya pada kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan exstraordinary.

"Dengan berbagai langkah extraordinary, pemerintah berupaya menjaga agar pertumbuhan dan dampak kesejahteraan tidak menuju skenario sangat berat," kata Bambang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper