Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polemik TVRI: Helmy Yahya Cabut Gugatannya di PTUN

Helmy Yahya memilih untuk mencabut gugatannya kepada Dewan Pengawas TVRI di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dengan beberapa alasan.
Helmy Yahya. /Istimewa
Helmy Yahya. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA –Helmy Yahya akhirnya memutuskan untuk mencabut gugatannya kepada Dewan Pengawas TVRI di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), terkait dengan proses pemberhentiannya sebagai Direktur Utama TVRI.

Helmy mengatakan, salah satu alasannya melakukan gugatan di PTUN adalah untuk memperjuangkan tunjangan kinerja (tukin) bagi  karyawan TVRI. Pasalnya, proses penganggaran tukin tersebut harus ditandatangani oleh dirut.

“Saya tidak punya ambisi untuk jadi Dirut TVRI. Saya selama ini ajukan gugatan salah satunya untuk memperjuangkan tukin karyawan. Selama ini mereka hanya menikmati gaji pokok yang kecil atas kerja kerasnya.” ujarnya dalam konferensi pers daring, Rabu (3/6/3020).

Namun, dengan terpilihnya Dirut Pengganti Antarwaktu (PAW) TVRI yang baru, dan sudah adanya kepastian mengenai pencairan tukin karyawan, dia menilai salah satu upayanya dalam melakukan gugatan di PTUN tak lagi relevan.

Di sisi lain, dia juga menilai apabila proses gugatan di PTUN dilanjutkan, dan dimenangkan olehnya, dia tidak yakin dapat bekerja dengan normal di TVRI. Dia menyebutkan terdapat setidaknya tiga alasan mengenai hal tersebut.

“Pertama, di Dewas TVRI saat ini masih ada 4 orang yang memecat saya kala itu. Saya tentu tidak bisa bekerja normal apabila masih tersisa polemik,” katanya.

Kedua, dia menyebutkan bahwa terdapat tiga direksi pada masa jabatannya yang diberhentikan oleh Dewas TVRI pada Mei lalu. Ketiga direksi itu adalah Direktur Program dan Berita Apni Jaya Putra, Direktur Keuangan Isnan Rahmanto dan Direktur Umum Tumpak Pasaribu.

“Saya bekerja secara tim, saya bukan superman. Saya tentu tidak bisa bekerja secara full speed tanpa mereka,” katanya.

Ketiga, lanjutnya, saat ini telah terjadi polarisasi yang sangat besar di tubuh karyawan TVRI. Dia tidak ingin dengan kembalinya dirinya sebagai Dirut TVRI, akan memperluas polarisasi tersebut.

“Saya tentu tidak ingin juga TVRI akhirnya punya dua Dirut nantinya, ketika Dewas saat ini telah melantik Dirut baru,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper