Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arus Mudik Masih Terjadi, Transportasi Penyumbang Terbesar Inflasi Mei

Masih terjadinya arus mudik selama periode Ramadan dan Lebaran 2020, membuat kontribusi inflasi dari sektor tarif transportasi menjadi yang tertinggi pada Mei 2020.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memberikan paparan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/2/2019). Bisnis
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memberikan paparan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/2/2019). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Kendati pemerintah telah meminta masyarakat untuk tidak melakukan mudik pada periode Lebaran 2020, rupanya masyarakat masih melaksanakan kegiatan tersebut. Alhasil, inflasi dari sektor transportasi menjadi penyumbang yang paling tinggi inflasi Mei 2020.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan transportasi menyumbang inflasi tertinggi pada Mei dengan mencapai 0,87 persen. Sektor ini berandil terhadap inflasi Mei sebesar 0,10 persen.

“Meskipun pemerintah sudah meminta masyarakat tidak mudik, ternyata ada masyarakat yang tetap melakukan perjalaan,” ujarnya dalam konferensi pers daring, Selasa (2/6/2020).

Adapun, tarif angkutan udara memberi andil ke inflasi Mei sebesar 0,08 persen sementara tarif kereta api andilnya mencapai 0,02 persen.

Kendati demikian, menurutnya, dengan adanya wabah virus corona, laju inflasi dari tarif angkutan selama periode Ramadan dan Lebaran masih jauh lebih redah dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu , BPS mencatat inflasi selama bulan Mei 2020 sebesar 0,07 persen month to month (mtm). Wabah corona membuat penurunan daya beli di sejumlah daerah sehingga pola inflasi saat Idulfitri berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Inflasi Mei 2020 ini lebih rendah dari inflasi April yang sebesar 0,08 persen. Inflasi tahun kalender per Mei 2020 sebesar 0,90 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,19 persen.

Dari 90 kota IHK, sebanyak 67 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,2 persen, yang didorong oleh kenaikan harga daging ayam ras, ikan, dan bawang merah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper