Bisnis.com, JAKARTA - Wacana penerapan kenormalan baru atau new normal membawa harapan besar bagi bisnis properti setelah mengalami cobaan hebat akibat adanya pembatasan sosial dan tertahannya daya beli masyarakat.
Direktur PT Ciputra Development Tbk. Tulus Santoso mengatakan bahwa prospek bisnis properti jelang new normal diharapkan bakal berangsur pulih meskipun tidak secara total. Butuh jangka waktu agar bisnis ini bisa berakselerasi kembali.
"Pasti pulih tapi tidak secara v-shape, lebih landai," katanya pada Bisnis, Senin (1/6/2020).
V-shape adalah istilah dalam krisis yang mengalami pukulan sangat dalam, akan tetapi cepat kembali pulih seperti semula dan menguat. Namun, kata Tulus, jika melihat pasar yang belum menentu seperti saat ini maka perusahaan dengan kode saham CTRA itu bakal menerapkan sikap konservatif.
Artinya, dia mengatakan bahwa pihaknya belum memastikan soal perencanaan ke depan termasuk soal peluncuran proyek baru meskipun new normal benar-benar akan diterapkan pemerintah.
Dia menyatakan pihaknya masih harus memantau situasi pasar di tengah sentimen virus corona baru atau Covid-19 yang belum mereda.
"Kami akan monitoring market-nya dulu, di masa sekarang kami harus lebih konservatif, lihat-lihat kondisi market dulu. Kami lihat kondisi market tersebut dalam era new normal," tuturnya.
Namun, CTRA bakal menunda belanja modal yang sifatnya tidak berkomitmen untuk antisipasi dampak lebih lanjut Covid-19 seperti penambahan cadangan lahan (landbank).
Senior Director Ciputra Group Artadinata Djangkar mengatakan bahwa Covid-19 berimbas pada penundaan peluncuran proyek yang sudah disiaplan. Salah satu proyek yang tertunda akibat Covid-19 adalah apartemen Citra Landmark di Jakarta Timur.
Mulanya, Ciputra menjadwalkan peluncuran proyek tersebut pada April lalu setelah resmi diperkenalkan pada publik awal tahun ini.
Artadinata mengatakan bahwa proyek harus ditunda karena adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Meskipun demikian, Arta tak bisa memastikan kapan proyek itu bakal diluncurkan meski new normal siap diterapkan.
"Untuk peluncuran kami masih pelajari waktu terbaik. Sekarang kondisi masih belum ada memungkinkan untuk diprediksi," katanya.