Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Menurun, Sektor Properti Masih Tertolong Produk Residensial

Terpukulnya industri properti ini masih tertolong oleh produk residensial khususnya segmen rumah bersubsidi.
Pekerja beraktivitas di proyek perumahan bersubsidi, di Bogor, Jawa Barat, Senin (4/9)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di proyek perumahan bersubsidi, di Bogor, Jawa Barat, Senin (4/9)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Sektor properti selama masa pandemi Covid-19 mengalami penurunan sangat tajam di semua lini. Namun, penurunan itu setidaknya masih terselamatkan oleh subsektor residensial seperti perumahan.

Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan bahwa selama virus corona ini, industri properti sangat terpukul.

"Memang saat ini kondisi sangat berat, mal turun 85 persen, hotel turun 90 persen, perkantoran 74,6 persen, rumah turun 50 persen sampai 80 persen, jadi semua turun," katanya dalam webinar, Jumat (29/5/2020).

Hanya saja, Totok menjelaskan bahwa terpukulnya industri properti ini masih tertolong oleh produk residensial khususnya segmen rumah subsidi. Segmen itu masih berjalan meskipun secara lambat. 

Dia mengatakan bahwa dari model bisnis, pengembang juga sudah menyesuaikan dengan keadaan seperti memaksimalkan pemasaran online yang setidaknya bisa menopang penjualan. Namun, semua usaha yang dilakukan pengembang ini harus sejalan dengan dukungan instansi terkait.

Masalahnya, kata Totok, saat ini perbankan lebih ketat dalam penyaluran kredit pemilikan rakyat (KPR), bahkan perbankan menolak menyalurkan kredit bagi konsumen yang berstatus pegawai kontrak. 

"Sekarang itu filternya lebih ketat, mereka tidak terima lagi [pemberian KPR] karyawan kontrak," tuturnya.

Atas kondisi yang berat ini, Totok juga menyampaikan segala usulan agar pengembang dan konsumen akhir bisa bertahan salah satunya dengan rekstrukturisasi kredit. Hanya saja, sampai saat ini belum ada realisasi yang sebelumnya diajukan REI.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper