Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengidentifikasi terdapat kebutuhan pengerjaan 76 sistem penyediaan air minum regional di 30 provinsi, tetapi baru 11 yang beroperasi hingga 2019.
Kasubdit SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Wilayah II Direktorat Pengembangan SPAM Ditjen Cipta Karya Tanozisochi Lase mengatakan bahwa pada 2016, sudah dilakukan identifikasi kebutuhan SPAM regional dengan melihat ketersediaan air baku yang sudah masuk dalam tahap peringatan.
"Dari identifikasi tahun 2016 tersebut sampai dengan 2019, yang sudah masuk dalam tahap operasi ada 11 SPAM regional, ada di Riau, memang lebih banyak di Jawa, [kemudian] di Bali, Kalimantan, dan Sulawesi," jelasnya dalam Konsultasi Publik Proyek SPAM Regional Ir. H. Juanda secara virtual, Kamis (28/5/2020).
Beberapa SPAM Regional yang sudah beroperasi tersebut di antaranya SPAM Regional Pekan Kampar, Riau; SPAM Regional Metro Bandung, Jawa Barat; SPAM Regional Bregas, Jawa Tengah; SPAM Regional Banjarbakula, Kalimantan Selatan; dan SPAM Regional Penet, Bali.
Saat ini, proyek SPAM Regional yang didorong pembangunannya yaitu SPAM Regional Jatiluhur II atau Ir. H. Juanda dari pemanfaatan Waduk Jatiluhur.
Dia menjelaskan bahwa Waduk Jatiluhur mampu menyuplai 15.000 liter per detik air baku, melalui SPAM Regional Jatiluhur I dengan kapasitas 5.000 liter per detik air baku dan SPAM Regional Jatiluhur II atau Ir. H. Juanda dengan kapasitas 10.000 liter per detik.
Baca Juga
"Berdasarkan dokumen prastudi kelayakan, SPAM Regional Jatiluhur II atau SPAM Ir. H. Juanda ini dengan kapasitas dari baku 10.000 liter per detik ini akan mampu menyuplai air minum total 9.350 liter per detik," jelasnya.
Perinciannya, suplai sebanyak itu untuk melayani daerah pembeli (ofttake) di DKI Jakarta 3.500 liter per detik, Kota Bekasi 1.000 liter per detik, Kabupaten bekasi 2.000 liter per detik, Kabupaten Karawang 850 liter per detik, dan Kabupaten Bogor yaitu 2.000 liter per detik.