Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Seismik Laut 2 Dimensi Jambi Merang Capai 76,4 Persen

Survei seismik 2D tersebut dilaksanakan hingga 2024 dengan nilai investasi US$239,3 juta.
Suasana pengeboran sumur di masa transisi alih kelola ke PT Pertamina Hulu Mahakam, di RIG Maera, South Tunu, Blok Mahakam, Kalimantan Timur, Senin (7/8)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Suasana pengeboran sumur di masa transisi alih kelola ke PT Pertamina Hulu Mahakam, di RIG Maera, South Tunu, Blok Mahakam, Kalimantan Timur, Senin (7/8)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA — Survei seismik laut dua dimensi di wilayah terbuka oleh kontraktor kontrak kerja sama Pertamina Hulu Energi Jambi Merang telah mencapai 76,4 persen.

Progres survei tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu saat melaksanakan management walkthrough (MWT) secara virtual bersama Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto di Kapal ELSA Regent yang saat ini berada di wilayah perairan timur Indonesia pada Selasa (26/5/2020).

Adapun, survei seismik dua dimensi (2D) tersebut telah mencapai 76,4 persen atau sekitar 22.943 km sejak November 2019.

"Walaupun penuh dengan tantangan kami optimis pekerjaan survei akan dapat diselesaikan pada pertengahan Juli 2020," ujarnya melalui siaran pers, Selasa (26/5/2020).

Survei seismik 2D tersebut menjadi salah satu bagian dari komitmen kerja pasti KKKS Pertamina Hulu Energi Jambi Merang yang dilaksanakan hingga 2024 dengan nilai investasi US$239,3 juta.

Cakupan survei tersebut terdiri atas 47 cekungan yang membentang dari perairan Bangka di wilayah barat Indonesia hingga perairan Papua di wilayah Indonesia bagian timur.

Sementara itu, panjang lintasannya sekitar 30.000 km yang merupakan kegiatan survei seismik terbesar di Asia Pasifik dan Australia dalam 10 tahun terakhir.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan survei seismik 2D ini dilaksanakan 100 persen oleh sumber daya manusia dalam negeri terbaik menggunakan teknologi terkini dengan parameter yang didesain untuk mengakomodir target eksplorasi terdalam sepanjang sejarah survei seismik di Indonesia.

"Kualitas hasil dan ketepatan dalam penyelesaian pekerjaan menjadi penting bagi survei ini, yang diharapkan mampu menciptakan wilayah-wilayah kerja baru yang dapat meningkatkan iklim eksplorasi atau investasi hulu migas di Indonesia ke depannya," katanya.

Dwi optimistis hasil survei tersebut akan memberi temuan besar bagi Indonesia, yang akan menjadikan industri migas Indonesia memasuki era emas kedua yang dapat memproduksikan 1 juta barel minyak per hari pada 2030.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper