Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina EP (PEP) Asset 5 Tanjung Field memulai kerja sama dengan PT PLN (Persero) UIW KalSelTeng UP3 Barabai melalui perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBTL) Layanan Super Ultima II.
Manager PLN UP3 Barabai Imam Ahmadi menjelaskan tahap awal implementasi kesepakatan tersebut sudah terkoneksi pada 16 Mei 2020 melalui Layanan Premium Platinum yang merupakan bagian dari Layanan Super Ultima II.
Suplai listrik ke fasilitas produksi Tanjung Field terdiri dari Layanan Premium Platinum dengan kapasitas daya 10.380 kVA dan Layanan DRUPS (Diesel Rotary Uninteruptible Power Supply) dengan kapasitas daya 10.000 kVA.
Menurut Imam, keberhasilan sinkronisasi peralihan sumber suplai listrik dari GTG (Gas Turbine Generator) milik PEP ke layanan Super Ultima II PLN ini menjadi momentum yang sangat baik karena baru pertama dilakukan di luar Jawa-Bali.
“Layanan Super Ultima II yang baru pertama kali diimplementasiman di Kalimantan mampu memberikan efisiensi bagi PEP dengan meningkatkan revenue bagi PLN untuk wilayah Tanjung.” ujarnya dalam keterangan resminya yang dikutip pada Senin (25/5/2020).
Tanjung Field Manager Zulfikar Akbar menilai upaya tersebut menjadi langkah konkret dalam meningkatkan efisiensi terhadap biaya operasi di Tanjung Field, di tengah pandemi Covid-19 dan penurunan harga minyak dunia.
Baca Juga
Adapun, penghematan dari biaya pokok pembangkitan listrik yang dihasilkan mencapai Rp11 miliar—Rp12 miliar per bulan (ref beban existing) dan dapat meningkat hingga Rp14 miliar—Rp15 miliar per bulan atau Rp170 miliar per tahun mengacu kepada proyeksi peningkatan beban di kuartal III/2020.
PT Pertamina EP (PEP) Asset 5 Tanjung Field melakukan kerja sama dengan PT PLN (Persero) UIW KalSelTeng UP3 Barbai melalui perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBTL) Layanan Super Ultima II.
Manager PLN UP3 Barabai Imam Ahmadi menjelaskan tahap awal implementasi kesepakatan tersebut sudah terkoneksi pada 16 Mei 2020 melalui Layanan Premium Platinum yang merupakan bagian dari Layanan Super Ultima II.
Suplai listrik ke fasilitas produksi Tanjung Field terdiri dari Layanan Premium Platinum dengan kapasitas daya 10.380 kVA dan Layanan DRUPS (Diesel Rotary Uninteruptible Power Supply) dengan kapasitas daya 10.000 kVA.
Menurut Imam, keberhasilan sinkronisasi peralihan sumber suplai listrik dari GTG (Gas Turbine Generator) milik PEP ke layanan Super Ultima II PLN ini menjadi momentum yang sangat baik karena baru pertama dilakukan di luar Jawa-Bali.
“Layanan Super Ultima II yang baru pertama kali diimplementasiman di Kalimantan mampu memberikan efisiensi bagi PEP dengan meningkatkan revenue bagi PLN untuk wilayah Tanjung.” ujarnya dalam keterangan resminya yang dikutip pada Senin (25/5/2020).
Tanjung Field Manager Zulfikar Akbar menilai upaya tersebut menjadi langkah konkret dalam meningkatkan efisiensi terhadap biaya operasi di Tanjung Field, di tengah pandemi Covid-19 dan penurunan harga minyak dunia.
“Penghematan ini akan lebih tinggi lagi seiring terealisasinya proyek EOR di tahun 2021-2022,” tambahnya.
Asset 5 Surface Facilities Manager Robi Yasin mempertegas bahwa ia bersama tim SF Asset 5 dan RAM Field Tanjung memastikan semua rencana/tahapan sejak awal sampai dengan commissioning berjalan dengan baik dan aman.
Tanjung Field merupakan bagian dari KKKS bidang hulu migas di bawah SKK Migas. Data Produksi Sistem Operasi Terpadu (SOT) SKK Migas pada akhir April 2020 year-to-date menunjukkan angka produksi minyak mentah 2.447 barrels oil per day (bopd). Sedangkan angka produksi gas bumi berkisar pada 872 millions standard cubic feet per day (mscfd).