Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balitbangtan Sebar Bantuan Benih Jagung ke NTT

Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal) Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan benih jagung hibrida unggulan hasil inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
Benih jagung hibrida toleran kekeringan hasil inovasi Badan Litbang Pertanian siap disalurkan untuk petani di Nusa Tenggara Timur (NTT). ANTARA
Benih jagung hibrida toleran kekeringan hasil inovasi Badan Litbang Pertanian siap disalurkan untuk petani di Nusa Tenggara Timur (NTT). ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal) Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan benih jagung hibrida unggulan hasil inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) ke Nusa Tenggara Timur (NTT).

Benih bantuan sebanyak 15 ton yang dikirimkan merupakan varietas unggul toleran terhadap kekeringan hasil penelitian Balitsereal, Maros, untuk mendukung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) NTT.

"Tujuan program ini agar petani tetap menghasilkan jagung untuk membeli sapi dan sisanya untuk menjaga agar ketersediaan pangan tetap aman di masa pandemi Covid-19," ujar Kepala Balitsereal, Muhammad Azrai melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (22/5/2020).

Benih jagung yang disalurkan ke NTT terdiri dari lima varietas yakni NASA 29, JH 27, JH 29, JH 37 dan JH 45. Kelima varietas tersebut selain toleran kekeringan juga produktivitasnya tinggi, dengan rata-rata mencapai 12-13,6 t/ha.

"Benih yang disalurkan selain toleran terhadap kekeringan juga sesuai dengan kondisi sosial budaya petani di wilayah NTT di mana saat panen batang dan daunnya masih hijau atau istilahnya stay green, yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan hijauan ternak," katanya.

Sebelumnya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat pada April 2020, melakukan panen raya jagung di lokasi gelar teknologi jagung hibrida di Desa Oeteta, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, NTT.

Di lokasi panen tersebut Gubernur memerintahkan Kepala Dinas Pertanian untuk meningkatkan penyebarluasan program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) ke 17 kabupaten.

"Dengan program TJPS bisa meningkatkan kesejahteraan petani NTT, diharapkan petani dapat hasil bukan hanya biji jagung, namun juga menghasilkan pakan ternak yang memanfaatkan batang dari tanaman jagung," ujarnya.

Gubernur juga meminta Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan NTT bersama Dinas Pertanian Provinsi NTT untuk mengawal kegiatan tersebut. Viktor juga berharap pada September nanti, panen raya jagung dapat kembali dilakukan.

Sementara itu Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry mengatakan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) adalah program yang hanya ada di Provinsi NTT dan satu-satunya di Indonesia.

Balitbangtan sebagai institusi yang dipercaya oleh Gubernur NTT, lanjutnya, siap sepenuhnya untuk mendukung dan mengawal teknologinya.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan) Haris Syahbuddin mengatakan kegiatan TJPS di NTT sudah tepat dan dimaksud dengan double track yang mana hasil jagung pipilan masuk industri dan petani dapat memanfaatkan limbah batang serta daun jagung sebagai pakan ternak.

"Tidak lama lagi NTT akan menjadi provinsi yang tidak hanya swasembada jagung, tetapi juga akan meningkatkan ekspor ternak sapi ke daerah lain di Indonesia," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper