Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan bahwa penjualan ritel modern pada Ramadan dan Lebaran tahun ini terpukul dan mengalami penurunan omzet yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Aprindo Solihin mengatakan bahwa penurunan omzet cenderung merata di seluruh sektor ritel modern. Dia bahkan menebutkan tidak ada satu pun sektor ritel modern yang mengalami kenaikan omzet.
“Tidak ada kenaikan [omzet], turun semua ya. Kalau sektor consumers good bisa [alami penurunan omzet] 5 persen sampai 6 persen, tetapi untuk fesyen bisa turun hingga 98 persen omzetnya,” tuturnya saat dihubungi Bisnis, Minggu, (17/5/2020).
Menurutnya, dengan adanya wabah virus Corona seperti saat ini, sangat kecil untuk kemungkinannya untuk bagi ritel modern meraih cuan.
Dia melanjutkan, kendati terdapat dukungan dari sisi penjualan daring. Namun pendapatan dari penjualan melalui jalur tersebut tidak bisa menutupi pendapatan dari sisi luring.
“Dibandingkan tahun lalu, saat ini [terjadi] penurunan yang signifikan, karena bisa dibayangkan tidak sedikit pula perusahaan yang merumahkan karyawan baik dengan pola WFH [kerja dari rumah], dan ada yang menerapkan cuti di luar tanggungan, karena saat ini perusahaan pun tidak memiliki penghasilan,” jelasnya
Baca Juga
Lebih lanjut, dia mengamini bahwa memang ritel yang menyediakan produk consumers goods bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19. Namun menurutnya, dengan adanya ketentuan jam operasional yang terbatas membuat peritel di sektor tersebut sulit untuk tumbuh pesat tahun ini.
“Memang masih sedikit bertahan karena tetap bisa buka, tetapi jam operasional ritel modern di sektor consumer goods pun kan terbatas sehingga ini juga berkorelasi dengan penurunan [omzet] tadi,” jelasnya.
Menurutnya, hal terdekat yang dapat dilakukan saat ini adalah kontribusi dari segala pihak untuk memahami bahwa pandemi Covid-19 adalah permasalahan bersama.
“Pemerintah sudah melakukan langkah yang baik, tetapi yang perlu diperhatikan juga bagi masyarakat adalah tingkat kedisiplinan sehingga meminimalisir tingkat pertumbuhan Covid-19. Ini bukan tanggung jawab pemerintah saja, tetapi kita bersama dengan lebih disiplin akan imbauan dan aturan dari pemerintah. Ini yang diperlukan disiplin,” tuturnya.