Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Neraca Perdagangan April Cetak Defisit Tipis US$350 Juta

Kondisi defisit ini dipicu oleh ekspor April US$12,19 miliar, lebih rendah dibandingkan nilai impor sebesar US$12,54 miliar.
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini, Jumat (15/4/2020), melaporkan neraca perdagangan April 2020 mengalami defisit US$350 juta.

Kondisi defisit tipis tersebut dipicu oleh posisi impor yang lebih besar dari ekspor pada April.

Untuk nilai ekspor April 2020, Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan angkanya mencapai US$12,19 miliar atau turun persen dari bulan sebelumnya sebesar US$14,07 atau turun 13,33 persen.

Hal ini disebabkan oleh penurunan ekspor migas dan nonmigas masing-masing 6,55 persen dan 13,66 persen.

"April ini tidak ada ekspor minyak mentah," ujar Suhariyanto.

Secara tahunan, ekspor bulan April ini lebih rendah dibandingkan April 2019 dan 2018 yang mencapai US$13,11 miliar dan US$14.50 miliar.

Pada April lalu, penurunan ekspor terbesar terjadi di jenis komoditas pertambangan sebesar 22,11 persen dan industri pengolahan 12,26 persen.

Sementara itu, nilai impor pada April 2020 mencapai US$12,54 miliar dollar AS. Posisi ini meningkat turun 6,10 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

"Penurunan yang curam migas 46,83 persen. secara year on year impornya turun lebih dalam lagi, impor migas 61,78 persen," ungkap Suhariyanto. 

Impor pada bulan April lebih kecil dibandingkan dengan posisi April 2019 dan 2018. Secara komoditas, penurunan impor terbesar pada April disumbang oleh impor bahan baku yang turun 9 persen dibandingkan bulan lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper