Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebih Rendah dari 2020, Sri Mulyani Proyeksikan Tax Ratio 2021 Hanya 8,25-8,63 Persen

Rasio pajak atau tax ratio pada usulan RAPBN 2021 diproyeksikan bakal hanya sebesar 8,25% hingga 8,63% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2021 mendatang.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menunjukan bukti pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Keuangan Sri Mulyani menunjukan bukti pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Rasio pajak atau tax ratio yang dijadikan sebagai dasar penyusunan  RAPBN 2021 diproyeksikan bakal hanya sebesar 8,25% hingga 8,63% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2021 mendatang.

Dengan ini tax ratio pada 2021 diproyeksikan bakal lebih rendah dibandingkan dengan rasio pada 2019 yang sudah rendah, yakni di angka 9,76% dari PDB.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Pidato Pengantar Pemerintah Atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2021 saat Sidang Paripurna DPR, Selasa (12/5/2020).

Sri Mulyani mengatakan rendahnya tax ratio ini dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan untuk mempercepat pemulihan ekonomi melalui tambahan insentif perpajakan dan aktivitas ekonomi yang masih dalam proses pemulihan pada 2021 mendatang.

Meski demikian, pihaknya akan tetap menjalankan reformasi perpajakan dengan pemberian insentif yang lebih tepat, relaksasi untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional, optimalisasi penerimaan lewat perluasan basis pajak, serta peningkatan pelayanan kepabeanan dan esktensifikasi barang kena cukai (BKC).

“Konsistensi dalam melakukan reformasi perpajakan dan pemulihan ekonomi diharapkan mampu meningkatkan rasio perpajakan secara bertahap di masa yang akan datang,” kata Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper