Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai manufaktur Indonesia dan RUU perlindungan data pribadi, di antaranya, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Selasa (5/5/2020).
Berikut beberapa perincian topik utamanya:
Selamatkan Manufaktur! Penurunan indeks manufaktur yang mencemaskan di tengah kondisi pandemi Covid-19 perlu disiasati dengan kebijakan jangka pendek yang lebih terarah untuk menahan koreksi lebih dalam. IHS Markit kembali merilis Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia periode April 2020 yang anjlok ke level terendah sepanjang sejarah survei sebesar 27,5.
Adu Balap Big Caps Kian Seru. Persaingan emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps untuk masuk di jajaran 10 besar semakin ketat. Prospek return menjanjikan membuat saham-saham dalam kategori ini masih diincar investor meski dibayangi pandemi Covid-19.
Lekas Amankan 'Si Minyak Baru'. Sejak Presiden Joko Widodo menganalogikan data sebagai ‘the new oil’, pelaku industri Tanah Air meyakini republik ini sangat butuh kebijakan tegas demi hadirnya aturan main yang adil bagi perusahaan lokal dan global dalam hal pemanfaatan data.
Bisnis Kargo Udara Menjanjikan. Maskapai penerbangan nasional mulai serius menggarap bisnis pengangkutan kargo selama pandemi virus corona setelah pengangkutan penumpang turun drastis.
Industri Perlu Gelar Rapid Test. Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta industri manufaktur yang beroperasi di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk melakukan rapid test mandiri bagi pekerja guna mencegah penyebaran Covid-19 yang lebih luas.
Jangan Lengah. Laju kasus baru penyebaran virus corona di Indonesia menunjukkan tren penurunan. Masyarakat tetap diminta mematuhi kebijakan yang ditetapkan dan daerah yang menerapkan PSBB segera menyampaikan evaluasi.
Laju Pertumbuhan Tertahan. Laju pertumbuhan ekonomi pada 3 bulan pertama tahun ini diprediksi tertahan menyusul serangan Covid-19 yang melumpuhkan seluruh aspek bisnis.
Kesepakatan Dagang Terancam. Kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China terancam gagal diwujudkan setelah hubungan kedua raksasa ekonomi itu kembali memanas.
Bisnis Proteksi Kendaraan Dibayangi Perlambatan. Kinerja asuransi kendaraan bermotor yang stagnan pada 2019 dinilai masih berlanjut pada tahun ini seiring dengan adanya keterbatasan pergerakan, terutama pada saat-saat puncak mobilitas seperti periode Lebaran.
Kabar Baik Awal Tahun. Tampaknya masih ada cukup alasan untuk tetap optimistis memandang prospek bisnis intermediasi perbankan tahun ini meskipun kehati-hatian tetap menjadi kunci. Kinerja intermediasi pada kuartal I/2020 masih cukup baik, tetapi masa depan masih sulit ditebak.