Bisnis.com, JAKARTA – Meskipun belum ada yang mengetahui sampai kapan wabah Covid-19 melanda, konsultan properti JLL memproyeksikan masa depan pasar properti perkantoran masih cerah.
Head of Research JLL Indonesia James Taylor mengatakan bahwa selama lima tahun terakhir, volume pasok perkantoran kelas A sudah menumpuk, membuat tingkat okupansi dan harga sewanya terus mengalami penurunan.
Hal itu membuat harga sewa perkantoran di Jakarta sudah berada di level yang sangat terjangkau sehingga kesempatan untuk turun harga tak lagi memungkinkan.
“Kami memprediksikan Covid-19 tidak akan membawa tekanan bagi harga properti perkantoran terlalu dalam karena kami yakin harganya sudah hampir mencapai dasarnya,” ungkap Taylor dalam laporan tertulis, dikutip Minggu (3/5/2020).
Dengan harga yang sudah rendah, banyak juga tenant yang akhirnya melanjutkan kontrak sewa meskipun di tengah wabah Covid-19. Adapun, JLL memperkirakan masih akan ada sejumlah aktivitas dan kesepakatan sewa yang akan dibuat di kuartal kedua tahun ini.
“Menurut kami, dampak dari situasi ini hanya akan jangka pendek, permintaannya memang akan menurun dan akan tercermin pada kuartal II/2020. Namun, ke depannya permintaan diperkirakan akan cepat pulih,” jelasnya.
Namun, bagi tenant yang masa sewanya selesai pada periode kuartal I/2020, JLL mencatat banyak yang melakukan perpanjangan dan negosiasi harga sewa atau cara bayar.
Pada akhir tahun ini, JLL memproyeksikan aktivitas di pasar properti perkantoran akan segera kembali pulih dan akan melanjutkan tren-tren historis.
“Akan ada banyak ekspansi dari perusahaan teknologi dan tenant dari industri lainnya yang akan meningkatkan permintaan. Bisa jadi juga jika ada perusahaan yang berhasil bertumbuh kemudian memutuskan pindah ke kantor dengan kelas yang lebih baik,” imbuhnya.
Untuk saat ini, JLL merekomendasikan bagi pemilik properti perkantoran, manajemen, maupun operator ruang kantor untuk mengutamakan kebersihan, keamanan, dan kesehatan untuk mencegah penyebaran wabah. Pengisian ruang kantor baru juga kemungkinan banyak tertunda karena aturan pembatasan sosial.
Senada, Commercial and Business Development Director AKR Land Alvin Andronicus mengatakan bahwa di AKR Land masih mencatatkan transaksi sewa ruang perkantoran selama kuartal pertama 2020. Nabmun, dengan kondisi adanya Covid-19, pengisiannya tertunda.
“Kesepakatan tersebut merupaan hasil transaksi sejak akhir tahun. Tapi, kinerjanya justru jadi lebih baik dibandingkan dengan pasar apartemen di kuartal I/2020,” ungkapnya.
Alvin menyebutkan, di tengah kondisi seperti ini baik pengembang dan tenant hanya perlu sepakat menghasilkan win-win solution terkait dengan cara bayar agar sama-sama memudahkan.